Wacana Solo Jadi Daerah Istimewa Tuai Pro kontra, DPR: Hati-hati Bisa Picu Permintaan Serupa dari Daerah Lain

Repelita Jakarta – Wacana menjadikan Kota Solo (Surakarta) sebagai Daerah Istimewa kembali mencuat. Usulan ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk anggota Komisi II DPR RI. Mereka menilai langkah tersebut perlu kajian mendalam dan kehati-hatian.

Ahmad Doli Kurnia, anggota Komisi II dari Fraksi Partai Golkar, mengungkapkan keraguannya terhadap usulan tersebut. Ia menilai, jika hanya didasarkan pada alasan historis atau budaya, banyak daerah lain yang juga memiliki dasar serupa. Oleh karena itu, perlu pertimbangan yang matang sebelum menetapkan status Daerah Istimewa bagi Solo.

Doli menambahkan bahwa jika usulan ini diterima tanpa kajian yang tepat, dikhawatirkan akan memicu daerah lain untuk mengajukan status serupa. Hal ini dapat menimbulkan ketimpangan dan mempengaruhi stabilitas administrasi pemerintahan di tingkat provinsi.

Sebelumnya, wacana pemekaran wilayah yang mencakup Kota Solo dan sekitarnya menjadi Provinsi Daerah Istimewa Surakarta telah muncul. Rencana ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan memperkuat identitas budaya daerah. Namun, usulan ini juga memerlukan pertimbangan yang cermat terkait dampak sosial, ekonomi, dan politik.

Para ahli sejarah dan budaya juga memberikan pandangan mereka. Mereka mengingatkan bahwa Solo pernah memiliki status Daerah Istimewa setelah kemerdekaan Indonesia. Namun, status tersebut dihapuskan karena adanya gerakan anti-swapraja. Oleh karena itu, penting untuk memahami konteks sejarah sebelum mengusulkan perubahan status administratif.

Dalam menghadapi wacana ini, DPR RI mengingatkan pentingnya kajian mendalam dan kehati-hatian. Keputusan terkait perubahan status administratif suatu daerah harus mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk dampaknya terhadap stabilitas pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan demikian, meskipun wacana menjadikan Solo sebagai Daerah Istimewa menarik perhatian, DPR RI menekankan perlunya kajian yang komprehensif dan kehati-hatian dalam mengambil keputusan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga