
Repelita Jakarta - Presiden Joko Widodo menanggapi isu yang beredar terkait fenomena "matahari kembar" dan pengakuan seorang menteri yang mengaku menemui "bos" di Solo.
Isu ini mencuat setelah kunjungan peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri ke kediaman Jokowi di Solo pada 17 April 2025. Beberapa pihak kemudian berspekulasi bahwa pertemuan tersebut memiliki makna politik tertentu.
Menanggapi hal tersebut, Jokowi menegaskan bahwa pertemuan tersebut adalah bagian dari tradisi silaturahmi yang biasa dilakukan dalam kehidupan berbangsa.
Ia menyatakan bahwa tidak ada agenda politik khusus dalam pertemuan tersebut dan meminta publik untuk tidak terburu-buru membuat kesimpulan yang dapat memicu kegaduhan.
Pengamat politik, Adi Prayitno, juga memberikan komentar terkait isu ini. Melalui akun media sosialnya, Adi mengingatkan publik untuk tidak langsung mengaitkan pertemuan tersebut dengan isu "matahari kembar".
Ia menilai bahwa pertemuan tersebut hanyalah silaturahmi biasa dan bukan merupakan agenda politik tertentu.
Meskipun demikian, beberapa pihak masih mempertanyakan motif di balik pertemuan tersebut dan mengaitkannya dengan dinamika politik nasional. Publik berharap agar pihak-pihak terkait dapat memberikan penjelasan yang transparan untuk menghindari spekulasi yang tidak perlu.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

