[HEBOH] Jokowi Masih Beri Arahan ke Calon Pimpinan Polri Meski Bukan Presiden, Picu Pertanyaan soal Batas Kekuasaan

Repelita, Jakarta – Pertemuan antara Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, dengan peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri di kediamannya di Solo pada 17 April 2025 menuai sorotan publik.

Dalam pertemuan itu, Jokowi memberikan arahan tentang pentingnya sinergi antara Polri dan TNI.

Ia juga menekankan perlunya kesiapan aparat menghadapi tantangan teknologi masa depan seperti kecerdasan buatan dan robotika.

Kepolisian menyebut arahan tersebut sebagai bagian dari agenda silaturahmi dan pembelajaran dari tokoh nasional.

Kombes Denny, Patun Pokjar II Serdik Sespimmen Dikreg ke-65, menyatakan bahwa Jokowi memberi motivasi kepada peserta agar menjadi personel yang dicintai masyarakat dan mampu menjadi panutan.

Namun, keterlibatan Jokowi yang sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden sejak Oktober 2024 itu menimbulkan perdebatan.

Sebagian kalangan mempertanyakan legitimasi dan batas kewenangan seorang mantan presiden dalam memberi arahan kepada institusi resmi negara.

Tindakan ini dinilai berisiko menimbulkan kebingungan dalam struktur komando serta berpotensi memicu konflik kekuasaan secara simbolik.

Meskipun tidak melanggar aturan hukum, kehadiran Jokowi dalam forum resmi pendidikan kepolisian dipandang membuka ruang abu-abu dalam etika pemerintahan.

Pengamat politik menilai penting untuk memperjelas batas peran mantan pejabat negara agar tidak mencampuradukkan otoritas yang sah dan pengaruh informal.

Hal ini dianggap penting demi menjaga profesionalitas lembaga serta memastikan supremasi hukum dan tata kelola institusi tetap terjaga.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga