Repelita Jakarta - Isu matahari kembar kembali mencuat setelah pernyataan Jhon Sitorus menyentil posisi mantan Presiden Joko Widodo yang dinilai masih sangat berpengaruh.
Melalui unggahan di media sosial, Jhon mempertanyakan intensitas kunjungan para menteri kabinet Prabowo ke rumah Jokowi di Solo.
Ia menyebut situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Indonesia.
Menurutnya, baru kali ini para menteri aktif rutin sowan ke rumah mantan presiden.
Jhon menyindir bahwa jangan-jangan Jokowi masih menjabat sebagai presiden.
Ia bahkan menyebut bahwa kantor Presiden bisa saja sudah berpindah ke Istana Solo.
Pernyataan ini langsung menyulut perdebatan publik di media sosial.
Beberapa netizen menyatakan keheranan mereka atas peran besar Jokowi meski tak lagi menjabat.
"Baru kali ini ada mantan presiden yang lebih sibuk dari presidennya sendiri," tulis seorang pengguna X.
"Prabowo belum apa-apa, Jokowi sudah ngatur-ngatur," ujar netizen lain.
Namun, ada juga yang membela Jokowi.
"Biasa saja, itu silaturahmi. Jangan dibesar-besarkan," komentar salah satu netizen.
Menanggapi sorotan ini, Jokowi menegaskan bahwa tidak ada istilah matahari kembar dalam pemerintahan saat ini.
Ia menyatakan hanya ada satu matahari, yaitu Presiden Prabowo Subianto.
Jokowi menilai wajar jika para menteri datang bersilaturahmi, apalagi dalam suasana Idulfitri.
Meski begitu, opini publik tetap terbelah.
Isu matahari kembar menandai bahwa dinamika politik pasca pergantian kekuasaan masih menyisakan polemik.
Bahkan, kesan campur tangan mantan presiden dinilai sebagian pihak berpotensi mengaburkan batas otoritas pemerintahan baru.
Situasi ini pun memperlihatkan bahwa pengaruh Jokowi belum sepenuhnya selesai, setidaknya di mata masyarakat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok