Repelita Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) mendapat sorotan tajam usai mencuat dugaan penggelapan dana dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dugaan ini muncul setelah mitra dapur MBG di Kalibata, Ira Mesra Destiawati, melaporkan Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Ia menuding MBN tidak menyalurkan dana operasional sebesar Rp386 juta yang sudah diterima dari BGN.
Padahal dana itu seharusnya digunakan untuk mendukung distribusi makanan gratis kepada siswa dan masyarakat.
Akibatnya, lebih dari 65 ribu porsi makanan yang telah disiapkan belum terbayar.
Operasional dapur pun terhenti dan menimbulkan keresahan di kalangan mitra.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyebut bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi berkala terhadap mitra pelaksana.
Namun ia juga menegaskan bahwa konflik tersebut merupakan masalah internal antara yayasan dan mitra.
Presiden Prabowo Subianto ikut angkat bicara terkait masalah ini.
Ia berjanji akan memeriksa laporan tersebut dan memastikan tak ada dana rakyat yang diselewengkan.
"Setiap rupiah uang rakyat harus digunakan sebagaimana mestinya," tegas Prabowo dalam keterangan persnya.
Sejumlah netizen pun angkat suara.
"Bukan cuma evaluasi, tapi harus ada tindakan hukum tegas. Kalau dibiarkan terus bisa jadi ladang korupsi baru," tulis akun @AgusN.
"Program MBG bagus, tapi kalau pengelolaannya buruk ya percuma. Jangan sampai rakyat kecil jadi korban lagi," komentar akun @RahmaPutri_23.
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi BGN dan pemangku kebijakan lainnya.
Program sosial seperti MBG memang dibutuhkan, tapi pengawasan dan transparansi adalah keharusan.
Tanpa pengelolaan yang baik, niat baik pemerintah justru bisa menimbulkan kekecewaan publik. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok