
Repelita, Jakarta – Aktris Yahudi-Amerika, Hanah Einbinder, baru-baru ini mengejutkan publik dengan pidato kerasnya yang mengutuk kekejaman yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.
Dalam pidatonya, Einbinder menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan harus dihentikan segera.
Pernyataan ini mendapat perhatian luas, mengingat latar belakangnya sebagai seorang Yahudi yang berani menyuarakan kritik terhadap negaranya sendiri.
Menanggapi pernyataan tersebut, Ustaz Hilmi Firdausi mengungkapkan apresiasinya terhadap keberanian Einbinder dalam menyuarakan kebenaran.
Melalui akun media sosialnya, Ustaz Hilmi menyatakan bahwa tindakan Einbinder menunjukkan integritas dan keberanian moral yang patut dicontoh.
Ia juga menyindir sejumlah buzzer lokal yang masih mendukung kebijakan kekerasan tersebut, dengan menyebut mereka sebagai pihak yang tidak berpihak pada kemanusiaan.
Sindiran ini menyoroti kontradiksi antara nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh sebagian kalangan dan sikap yang diambil oleh beberapa individu atau kelompok di dalam negeri.
Pernyataan Ustaz Hilmi mendapat respons beragam dari masyarakat.
Sebagian besar mendukung sikap tegasnya terhadap kekejaman yang terjadi, sementara sebagian lainnya mengkritik pendekatan yang digunakan.
Namun, yang jelas, pernyataan ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya sikap kritis terhadap ketidakadilan, tanpa memandang latar belakang atau afiliasi politik.
Dalam konteks ini, penting bagi setiap individu untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, serta berani menyuarakan kebenaran meskipun itu berarti harus melawan arus.
Kritik terhadap kebijakan yang tidak adil harus disampaikan dengan cara yang konstruktif dan penuh tanggung jawab, demi tercapainya perdamaian dan keadilan bagi semua pihak.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

