Repelita Mandailing Natal - Lebih dari sepuluh titik semburan lumpur panas muncul di Desa Roburan Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan, Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran warga akan potensi bencana lingkungan yang lebih besar.
Semburan lumpur panas tersebut banyak ditemukan di lahan perkebunan karet dan sawah milik warga.
Munculnya semburan ini mengingatkan warga akan tragedi lumpur Lapindo di Sidoarjo.
Ahmad Fauzi Lubis, salah satu pemilik lahan, menyampaikan rasa khawatirnya terhadap fenomena ini.
Ia berharap ada tindakan cepat dari pemerintah untuk mencegah kerusakan lebih parah.
Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution, telah meninjau langsung lokasi semburan.
Ia berjanji akan menyurati Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk meminta pemeriksaan mendalam.
Pemeriksaan diperlukan untuk mengetahui kandungan material dalam lumpur tersebut.
PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) menegaskan bahwa semburan itu tidak terkait dengan aktivitas pengeboran mereka.
Mereka menyatakan bahwa lokasi semburan berada jauh dari wilayah sumur yang mereka kelola.
Sementara itu, Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatra Utara menganggap aktivitas perusahaan berkontribusi pada munculnya semburan.
WALHI mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas terhadap perusahaan yang beroperasi di kawasan tersebut.
Fenomena semburan lumpur ini dilaporkan sudah terjadi sejak dua tahun terakhir namun semakin meluas belakangan ini.
Warga setempat berharap ada perhatian serius dari pemerintah pusat agar tidak terjadi bencana besar.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait diharapkan segera mengambil langkah konkret.
Penanganan cepat dibutuhkan untuk menjaga keselamatan warga dan kelestarian lingkungan sekitar. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok