Repelita Jakarta – Pemerintah Indonesia menghadapi defisit anggaran yang signifikan pada awal tahun 2025, dengan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tercatat sebesar Rp104,2 triliun atau sekitar 0,45% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Untuk menutupi kekurangan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pemerintah telah menarik utang baru sebesar Rp250 triliun hingga akhir Maret 2025. Jumlah ini mencapai sekitar 40,6% dari target pembiayaan utang dalam APBN 2025 yang ditetapkan sebesar Rp616,2 triliun.
Sri Mulyani menekankan bahwa langkah penarikan utang ini dilakukan dengan prinsip kehati-hatian dan transparansi, serta mempertimbangkan dinamika pasar keuangan. Ia juga memastikan bahwa realisasi pembiayaan anggaran tetap on-track dan efisien.
Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan bahwa penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) menjadi dominasi dalam pembiayaan utang, dengan total penerbitan mencapai Rp282,6 triliun atau sekitar 44% dari target APBN 2025 yang sebesar Rp642,6 triliun.
Meskipun defisit anggaran meningkat, Sri Mulyani menegaskan bahwa angka tersebut masih berada dalam batas yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 62 Tahun 2024 tentang APBN 2025, yaitu sebesar 2,53% dari PDB atau sekitar Rp616,2 triliun.
Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga keseimbangan fiskal dan memastikan bahwa pembiayaan utang dilakukan secara prudent dan efisien, guna mendukung pembangunan nasional dan kesejahteraan rakyat.
(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
![[BREAKING NEWS] VIRAL Mahasiswa UMJ dan Kader IMM Ditangkap dalam Aksi Pemakzulan Gibran, Keberadaan Mereka Masih Misterius](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_ubU_XBpM2Gp0XJxxoi-nYnji2KnttRpIRRNyRc_j_PPoldJyU0Ruq7Fz5x81OHQM4cSInBeTf5IEXkGY1FJ8w5vZ3hI7lqR5zY7PDc3btfnXaeiorOUxkKQuEqySn4wW6lweh6sDAMQ5t59eE4CX7jFojEuekZ8nHPuJzXJcFPk-RrEyUZwF89FG6dORWoOQYhphLaWm9OJ9w9goI9TE1Oa61oy9UA4Xe0cQ9TW2NQ5lC-GZuaf4WP3Q=w680)
