Jakarta, 7 Desember 2024 – Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), kini diminta untuk menunjukkan etika politiknya setelah dinyatakan bukan lagi anggota PDIP. Politikus PDIP bahkan meminta Jokowi untuk mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) partai secara ksatria kepada DPP, namun hingga kini Jokowi belum melaksanakan permintaan tersebut.
Pengamat politik Rocky Gerung menilai sikap Jokowi menunjukkan rendahnya kepekaan etika politik. Menurutnya, jika Jokowi merasa tidak tahu kesalahan yang telah dilakukan, itu menandakan kurangnya pemahaman terhadap etika publik. “Seperti maling yang ketangkap tangan tapi masih minta barang bukti,” ujar Rocky.
Rocky juga menilai bahwa tindakan Jokowi menciptakan sensasi di publik, seakan ingin dieksploitasi setelah dipecat dari PDIP. Padahal, menurutnya, pemecatan tersebut bukanlah masalah dendam, tetapi karena Jokowi melanggar prinsip organisasi dan ajaran Sukarnois yang dipegang PDIP. “Pak Jokowi di PDIP sudah terhapus pakem-nya,” ungkap Rocky.
Kondisi tersebut, menurut Rocky, sudah tidak bisa dipulihkan lagi. Ia menegaskan bahwa masa kader Jokowi di PDIP sudah selesai dan kini saatnya untuk menunjukkan kematangan dan kepribadian dengan mengembalikan KTA sebagai bentuk penghormatan terhadap etika politik. "Jika dia tahu diri, seharusnya dia mengembalikan KTA itu," tegasnya.(*)
Editor: Elok WA R-ID