Jakarta, 7 Desember 2024 – Gus Miftah diminta untuk belajar cara guyon dari Gus Dur setelah kontroversi hinaan terhadap seorang pedagang es teh yang membuatnya mundur dari jabatan utusan khusus Presiden.
Analis politik Adi Prayitno menyarankan Gus Miftah agar meniru gaya humor Gus Dur yang tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat dengan sindiran bernuansa edukatif. Menurut Prayitno, lelucon Gus Dur memiliki kedalaman makna yang mampu mengedukasi sekaligus memberikan pesan moral.
Prayitno menilai olokan Gus Miftah terhadap pedagang es teh terasa berlebihan dan tidak pantas, mengingat setiap lelucon yang dilontarkan oleh seorang tokoh publik harus memperhatikan konteks dan audiens.
Ia menambahkan, humor yang menyinggung kelompok lemah atau tertindas, meskipun bernada bercanda, bisa melukai perasaan dan bertentangan dengan ajaran agama Islam yang mengajarkan penghormatan terhadap orang miskin dan tertindas.
“Setiap pejabat publik, apalagi yang menjabat dalam pemerintahan, harus hati-hati dengan setiap pernyataan, bahkan yang bernada bercanda. Pernyataan yang salah bisa menimbulkan kegaduhan yang luar biasa,” jelas Prayitno.
Kontroversi ini mencuat setelah Gus Miftah mengolok-olok pedagang es teh, yang dinilai sebagian kalangan sebagai bentuk penghinaan terhadap kelompok tertentu. Miftah, yang dikenal sebagai seorang tokoh agama, juga diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata agar tidak menyakiti hati pihak lain.(*)
Editor: Elok WA R-ID