%20(Custom).jpg)
Repelita, Jakarta 13 Desember 2024 – Pengusaha nasional Sugianto Kusuma, yang akrab disebut Aguan, memberikan pengakuan menarik dalam wawancaranya dengan majalah Tempo terkait Proyek IKN. Dalam wawancara tersebut, Aguan mengungkapkan bagaimana dirinya menghargai permintaan dari mantan Presiden Jokowi untuk ikut berkontribusi membangun IKN. Aguan menyebut dirinya diminta untuk “mesti jaga wajah presiden,” sebuah permintaan yang dianggapnya sebagai hal yang wajar dan pantas dilakukan oleh seorang pengusaha yang patuh.
Adian Radiatus, seorang analis politik dan pengamat, menyoroti pernyataan Aguan tersebut sebagai cermin dari kompleksitas proses pembangunan IKN. Adian mengungkapkan bahwa apa yang diungkapkan Aguan menunjukkan sikap jujur dan situasional yang dihadapi pengusaha dalam proyek tersebut. Adian juga menilai bahwa meskipun keinginan untuk membangun IKN berasal dari upaya baik, namun ada kesan pemaksaan dalam hal realisasi proyek tersebut tanpa mempertimbangkan kemampuan Jokowi sebagai presiden dalam membangun IKN.
Adian menegaskan bahwa pengelolaan Proyek Strategis Nasional (PSN) tidak hanya soal komersialisasi, tetapi juga harus mempertimbangkan kepentingan nasional secara lebih luas. Mengalihkan proyek PSN ke kawasan seperti PIK2, kata Adian, tidak boleh hanya dilihat dari aspek keuntungan bisnis semata. Sebab, PSN memiliki tujuan strategis untuk kepentingan negara dan bangsa, bukan sekadar investasi korporasi.
“Apabila metode intervensi seperti ini menjadi kebijakan pemerintahan, maka penting untuk menjaga nilai-nilai komersial dan keberlanjutan proyek untuk investor swasta, tetapi juga harus memastikan relevansi dengan kepentingan nasional yang lebih besar,” ujar Adian Radiatus.
Lebih lanjut, Adian menekankan bahwa penting bagi pemerintahan selanjutnya, yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap status Proyek Strategis Nasional. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa nilai-nilai nasional tidak menjadi bias, sehingga integritas kepentingan negara dapat tetap terjaga.
Adian Radiatus menilai bahwa evaluasi ini penting untuk menjaga keberlanjutan proyek demi kepentingan rakyat, bukan hanya kepentingan bisnis. Dengan evaluasi ini, pengambilan keputusan dapat lebih memperhatikan aspek strategis yang benar-benar relevan bagi pembangunan nasional.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok