Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jawaban Gus Miftah Saat Ditanya Kenapa Suka Ngomong Kasar Saat Ceramah

Penceramah, Gus Miftah

Repelita, Jakarta 13 Desember 2024 – Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik. Setelah video yang menunjukkan dirinya mengeluarkan kata kasar kepada seorang pedagang es teh, kini perhatian publik beralih ke masa lalu Gus Miftah. Baru-baru ini, video lawas tentang alasan di balik kebiasaannya berkata kasar saat ceramah kembali viral.

Dalam video yang diunggah akun TikTok @bocil_reserse48, seorang gadis SMA bertanya kepada Gus Miftah tentang kebiasaannya berbicara kasar saat ceramah, meskipun sebagai seorang kyai. “Kan Gus Miftah seorang kyai, kenapa masih ngomong kasar gitu loh?” tanya gadis berhijab tersebut.

Menjawab pertanyaan itu, Gus Miftah sempat menyinggung penampilan sang penanya sebelum memberikan penjelasan. “Soalnya yang saya hadapi mukanya kayak kamu. Tempat itu ada omongannya, pendapat itu ada wadahnya kira-kira gitu,” jawab Miftah.

Gus Miftah kemudian menjelaskan bahwa kebiasaannya berbicara kasar saat ceramah sengaja dilakukan untuk lebih dekat dengan kaum marjinal. “Saya bilang begini, kebiasaan saya ngomong agak enggak enak itu sengaja untuk membuat saya dekat dengan kawan-kawan marjinal,” ujarnya.

Gus Miftah juga mengungkap bahwa pendekatan dakwahnya telah membawa banyak perubahan positif. Dia menyebut sudah berhasil mengislamkan ratusan orang, termasuk beberapa warga negara asing dari Prancis, Jerman, dan Belanda. Banyak dari mereka sebelumnya tidak mengenal Islam, namun setelah mengikuti ajarannya, mereka merasa nyaman dengan Islam yang diajarkannya.

“Rata-rata mereka ketika saya tanya, ‘Kamu kenal Islam enggak?’ ‘Enggak,’ jawaban mereka. Ketika saya bertanya lagi, ‘If you do not know about Islam, why you want to be Muslim?’ (Jika kamu tidak tahu Islam, mengapa ingin menjadi Muslim?), mereka menjawab, ‘Because your Islam is enjoy, like, and happy. (Karena Islam-nya Gus Miftah itu asyik, enjoy, relatable, dan menyenangkan),” ungkap Miftah Maulana.

Gus Miftah menegaskan bahwa pendekatan dakwah yang menyenangkan dan inklusif ini membuat banyak orang merasa nyaman dan tertarik untuk memeluk Islam.(*) 

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved