Pengamat politik Qodari menyoroti manuver politik yang belakangan ini menguat, khususnya terkait dukungan terhadap calon-calon potensial di Pilkada Jakarta dan Jawa Tengah.
Menurut Qodari, langkah-langkah politik yang melibatkan figur seperti Pramono Anung, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil menjadi bagian dari skenario besar menuju Pemilu 2029.
Qodari menilai, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tengah mempersiapkan langkah besar partainya untuk jangka panjang. “Bu Mega saat ini sedang mencari figur yang tidak hanya mampu memenangkan Pilkada Jakarta dan Jawa Tengah tapi juga menjadi calon presiden potensial di 2029,” ungkapnya.
Pilkada Jakarta dan Jawa Tengah disebut sebagai wilayah strategis dalam memetakan calon-calon presiden masa depan. Qodari menjelaskan, “Gubernur Jakarta punya rekam jejak potensial untuk maju di Pilpres. Jokowi dan Anies adalah contohnya. Maka siapa pun yang menang di Jakarta punya peluang besar menjadi calon presiden.”
Qodari juga menyoroti pernyataan Prabowo Subianto yang menyerukan dukungan kepada kandidat tertentu di Jawa Tengah. Menurutnya, ini adalah strategi untuk memastikan program-program pemerintah pusat dapat berjalan lancar di daerah. “Prabowo ingin memastikan sinkronisasi antara pusat dan daerah sehingga program-program besar seperti swasembada pangan dan energi bisa tercapai,” jelasnya.
Dalam konteks Pilkada Jakarta, Qodari menyebut Ridwan Kamil sebagai calon yang dianggap memiliki kapasitas untuk menata Jakarta. Namun, ia melihat duet Pramono Anung dan Anies Baswedan sebagai ancaman besar bagi RK. “Kalau Pramono dan Anies bersatu itu jadi lawan yang berat bagi Ridwan Kamil. Apalagi Anies masih punya basis kuat dari pemilih Islam politik,” paparnya.
Qodari juga menyebut Anies Baswedan sebagai sosok yang menimbulkan kekhawatiran di kubu-kubu lawan. “Anies ini seperti hantu politik. Kehadirannya bisa menggerus suara minoritas yang awalnya mendukung PDIP. Bahkan dia punya daya tarik yang bisa mengubah peta politik di wilayah-wilayah strategis seperti Jakarta Barat dan Utara,” katanya.
Melihat manuver politik yang terjadi saat ini, Qodari memproyeksikan peta Pilpres 2029. “Kalau Pramono menang di Pilkada Jakarta kita bisa melihat pasangan Pramono-Anies menjadi lawan berat Gibran di Pilpres 2029. Ini bukan hanya tentang Pilkada tapi juga strategi jangka panjang menuju puncak kekuasaan,” prediksinya.
Qodari menilai langkah politik yang dilakukan Jokowi dan Prabowo saat ini semakin memperkuat posisi keduanya. “Alih-alih pecah Jokowi dan Prabowo justru makin solid. Bahkan manuver Anies yang masuk dalam radar PDIP malah memperkuat kedekatan mereka,” pungkasnya.(*)