Ungkapan ketidakpuasan itu dibagikan melalui postingan di akun X pribadinya pada Kamis 4 Desember 2025, menyoroti perubahan citra Zulhas dari figur yang dianggap sebagai penyebab akar masalah menjadi pahlawan penyelamat.
Yang tadinya jadi sumber masalah, lalu Zulkifli Hasan muncul seolah2 jadi Pahlawan, tulis John Sitorus dalam cuitannya yang langsung memicu diskusi luas di kalangan pengguna platform tersebut.
Ia menilai bahwa kebijakan-kebijakan yang digulirkan oleh Zulhas justru turut memperburuk situasi bencana alam ini, sehingga kehadirannya kini terkesan sebagai upaya membangun image positif di tengah krisis.
Padahal, kebijakan-kebijakannya ikut berpartisipasi dalam BENCANA banjir bandang ini, lanjutkan unggahannya yang menekankan tanggung jawab langsung pejabat tersebut atas kondisi yang ada.
John Sitorus menyarankan agar Zulhas segera mengakui kesalahan-kesalahan masa lalu sebelum terlibat dalam kegiatan yang bisa dianggap sebagai pembuatan konten sensasional dari penderitaan rakyat.
Seharusnya dia minta maaf dulu atas kesalahan-kesalahannya, bukan malah pencitraan dan menjadikan musibah sebagai konten, tambahnya, menuntut pendekatan yang lebih tulus dan bertanggung jawab.
Kritik ini muncul di tengah gelombang bantuan yang terus mengalir ke Sumatera Utara dan Aceh, di mana berbagai tokoh publik ikut turun tangan untuk meringankan beban korban longsor dan banjir yang menewaskan puluhan jiwa.
Ujaran John Sitorus mencerminkan keresahan sebagian masyarakat terhadap respons pemerintah yang dianggap lambat dan tidak holistik, meskipun upaya penyaluran logistik darurat telah dimulai sejak hari-hari awal kejadian.
Editor: 91224 R-ID Elok

