
Repelita Jakarta - Tragedi kebakaran kantor Terra Drone Indonesia yang menewaskan 22 karyawan pada Selasa 9 Desember 2025 membuat nama perusahaan ini langsung viral di berbagai platform media sosial.
Di balik duka mendalam, publik ramai mencari tahu profil Terra Drone yang ternyata memiliki jejak panjang dalam pemetaan lahan perkebunan kelapa sawit di Sumatra selama beberapa tahun terakhir.
Terra Drone merupakan perusahaan teknologi drone asal Jepang yang telah beroperasi di Indonesia sejak 2016, dengan fokus utama pada survei udara dan analisis data geospasial.
Melalui divisi Terra Agri, perusahaan ini aktif melakukan pemetaan presisi untuk perkebunan sawit skala besar di berbagai wilayah Sumatra, termasuk pemantauan produktivitas dan kesehatan tanaman dari udara.
Pada 2021, Terra Drone Indonesia menjalin kerja sama dengan International Finance Corporation untuk memanfaatkan drone dalam mengawasi petani sawit swadaya di Provinsi Riau.
Proyek tersebut menghasilkan data akurat mengenai luas lahan, kepatuhan lingkungan, hingga potensi hasil panen yang menjadi acuan penting bagi pelaku industri sawit.
Teknologi drone yang digunakan mampu menghasilkan peta resolusi tinggi serta analisis vegetasi yang mendukung praktik pertanian berkelanjutan di kawasan perkebunan.
Keterlibatan Terra Drone dalam sektor sawit Sumatra ini kembali disorot publik setelah kebakaran hebat yang diduga dipicu ledakan baterai litium di gedung kantor mereka di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Banyak warganet menghubung-hubungkan aktivitas perusahaan di Sumatra dengan tragedi tersebut, meski belum ada bukti keterkaitan langsung antara proyek lapangan dan insiden kebakaran.
Nama Terra Drone kini menjadi trending di berbagai platform karena kombinasi antara musibah kebakaran yang memilukan dan rekam jejaknya yang luas di sektor pemetaan lahan sawit di pulau Sumatra.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

