
Repelita Jakarta - Sebuah rekaman video di platform TikTok yang menampilkan batang pohon berukuran raksasa hanyut terbawa arus banjir bandang di wilayah Sumatera kini menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat luas, dengan dugaan kuat bahwa praktik pembalakan liar menjadi biang kerok utama di balik bencana dahsyat yang menewaskan puluhan jiwa.
Unggahan tersebut dibuat oleh akun TikTok milik Mai, yang menyoroti tanda nomor berwarna merah mencolok pada permukaan kayu gelondongan yang mengapung di tengah banjir, menimbulkan kecurigaan bahwa pohon-pohon tersebut bukan tumbang secara alami melainkan hasil penebangan ilegal yang merusak ekosistem hutan lindung.
Pria yang tampak di video itu, diduga warga setempat, mengungkapkan kekagetannya saat melihat kayu sebesar itu menerobos masuk ke area permukiman warga, yang berpotensi menimbulkan kerusakan tambahan di tengah kondisi darurat pascabencana.
"Kayunya ada nomornya," kata seorang pria dalam video yang beredar.
"Bayangin kayu sebesar itu masuk rumah warga," ucapnya.
Rekaman ini semakin memperkuat opini publik bahwa deforestasi skala besar telah melemahkan daya serap air tanah, sehingga mempercepat laju banjir bandang yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat baru-baru ini.
Pengunggah video, Mai, tidak segan menyampaikan kekesalannya secara terbuka melalui deskripsi unggahannya, menantang pernyataan resmi dari pejabat terkait yang mengklaim kejadian ini murni akibat cuaca ekstrem.
"Pak Mentri, masih mau kau bilang pohon2 yang terbawa banjir bandang sumatera ini adalah pohon yang tumbang alami karena curah hujan tinggi?" tanya unggahan tersebut.
Fenomena ini juga memicu respons cepat dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang kini sedang menelusuri asal-usul kayu-kayu tersebut, sementara aktivis lingkungan menyerukan penegakan hukum ketat terhadap pelaku illegal logging yang diduga telah lama merampok sumber daya alam di kawasan tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

