
Repelita Jakarta - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali menyentil kondisi pengelolaan hutan di Indonesia dengan membandingkannya secara tajam terhadap tindakan seorang konglomerat asal Swedia, Johan Eliasch, yang justru membeli ratusan ribu hektar hutan Amazon untuk dilindungi sepenuhnya.
Melalui akun X pribadinya pada Senin, 8 Desember 2025, Susi menyoroti ironi bahwa di belahan dunia lain seorang crazy rich rela mengeluarkan dana besar demi menyelamatkan hutan, sementara di tanah air hutan primer terus ditebang habis hingga memicu bencana ekologis berskala besar.
“Di tempat lain crazy rich tebang 400 ribu hektar bahkan 5X nya,” tulis Susi Pudjiastuti pada 8 Desember 2025.
“Untuk membuat bencana banjir bersama gelondongan kayu dan lumpur dan menghilangkan Desa-desa dan warganya,” lanjutnya dalam postingan yang sama.
Banjir bandang dan longsor yang baru-baru ini melanda wilayah Sumatra, khususnya Aceh, disebut Susi sebagai akibat langsung dari pembabatan hutan yang masif demi kepentingan ekonomi jangka pendek, di mana gelondongan kayu dan aliran lumpur menjadi pemicu utama hilangnya nyawa serta pemukiman warga.
Sebaliknya, Johan Eliasch yang merupakan miliarder kelahiran Swedia telah membeli sekitar 400.000 hektar hutan hujan Amazon sejak tahun 2006, luasan yang setara dengan wilayah Kota London, semata-mata untuk mencegah deforestasi dan menjaga fungsi hutan sebagai paru-paru dunia.
Dengan kepemilikan tersebut, Eliasch berhasil melindungi jutaan pohon serta ribuan spesies satwa liar yang menghuni kawasan tersebut dari ancaman penebangan ilegal maupun konversi lahan untuk perkebunan atau pertambangan.
Langkah Eliasch ini menjadi contoh nyata bagaimana kekayaan pribadi dapat diarahkan untuk kepentingan pelestarian lingkungan global, kontras tajam dengan pola eksploitasi sumber daya alam yang masih marak terjadi di Indonesia dan berujung pada bencana berulang yang merenggut nyawa serta harta benda masyarakat.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

