Repelita Jakarta - Maraknya akun media sosial palsu yang mengklaim sebagai pengamat politik Rocky Gerung memicu kekhawatiran luas di kalangan publik setelah warganet dan berbagai pihak menghubungi jurnalis senior Hersubeno Arief untuk memverifikasi keaslian konten yang beredar.
Situasi ini semakin memanas karena banyak pertanyaan yang dilontarkan mengenai alasan Rocky Gerung harus mengeluarkan pernyataan resmi untuk membantah keberadaan akun-akun tersebut.
Rocky Gerung sendiri telah menyampaikan klarifikasi tegas melalui video di kanal YouTube Rocky Gerung Official dengan menekankan bahwa ia tidak memiliki akun media sosial pribadi kecuali keterlibatannya dalam program Forum News Network atau FNN yang diwawancarai langsung oleh Hersubeno Arief.
Nah, saya mau terangkan bahwa saya tidak punya akun sosial media apa pun kecuali FNN. Dan itu saya wawancara langsung dengan Hersubeno Arief.
Dalam dua bulan terakhir berbagai platform seperti Instagram TikTok X dan Facebook dipenuhi akun-akun yang memanfaatkan namanya untuk mengunggah konten provokatif yang berpotensi menimbulkan salah paham di masyarakat.
Nah, hari-hari ini atau bahkan mungkin sudah 2 bulan ini, itu banyak betul akun yang memakai nama saya: Instagram, TikTok, X, Facebook bahkan.
Rocky Gerung menilai penyalahgunaan identitas ini tidak hanya merugikan reputasinya tetapi juga dapat menyeretnya ke dalam isu-isu yang sama sekali tidak pernah ia ungkapkan sehingga berisiko menimbulkan konflik sosial yang lebih luas.
Ia menjelaskan bahwa dirinya sengaja menghindari kehadiran di media sosial karena lebih memprioritaskan interaksi tatap muka dan tidak ingin terlibat dalam dinamika virtual yang sering memicu emosi negatif.
Saya tidak punya Facebook karena saya lebih ingin face to face. Saya tidak punya Instagram karena saya tidak ingin bikin orang geram. Saya tidak punya TikTok karena saya lebih suka ngetok-ngetok.
Rocky Gerung mengajak seluruh masyarakat termasuk media pejabat publik dan pemangku kepentingan untuk lebih waspada terhadap konten yang mengatasnamakannya dengan memastikan sumbernya hanya dari FNN agar tidak terjebak dalam jebakan disinformasi yang semakin canggih.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

