Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Ribuan TKA China di IMIP Setara Populasi Kecamatan Bahodopi, Termasuk Ratusan Tukang Sapu Bergaji Rp17 Juta

Diungkap, Jumlah TKA China di PT IMIP Setara dengan Warga Satu Kecamatan

Repelita Morowali - Seorang mantan pegawai di PT Indonesia Morowali Industrial Park mengungkapkan bahwa kehadiran tenaga kerja asing dari China di kawasan industri tersebut mencapai skala yang signifikan, setara dengan populasi penduduk di satu kecamatan lokal yaitu Bahodopi di wilayah Morowali, Sulawesi Tengah.

Pengakuan ini disampaikan oleh individu yang disebut sebagai Mr X dalam wawancara yang direkam dan disebarkan melalui saluran video daring pada Rabu, 3 Desember 2025, di mana ia berbagi pengalaman pribadinya selama menjabat di perusahaan tersebut.

Menurut Mr X, skala kehadiran pekerja asing dari China ini terutama terlihat pada periode awal pengembangan proyek, khususnya sekitar tahun 2015 dan 2016, saat ia masih aktif terlibat dalam operasional harian di lokasi.

Estimasi jumlah tenaga kerja asing dari China yang ditempatkan di PT IMIP mencapai angka yang cukup besar, yakni sekitar lima ribu individu, yang mencakup berbagai lapangan pekerjaan mulai dari tingkat eksekutif hingga tugas-tugas dasar.

Mr X menekankan bahwa keberadaan mereka tidak terbatas pada peran-peran teknis atau spesialis yang memerlukan keahlian tinggi yang mungkin belum dimiliki oleh tenaga kerja domestik.

Yang lebih mengejutkan, sebagian dari pekerja asing tersebut bahkan menempati posisi pekerjaan sederhana seperti petugas kebersihan atau penyapu jalan, yang seharusnya dapat dengan mudah diisi oleh warga lokal tanpa memerlukan kualifikasi khusus apa pun.

Pada masa itu, operasional pembersihan masih mengandalkan metode manual sepenuhnya, tanpa bantuan peralatan otomatis atau inovasi teknologi yang lebih maju, meskipun kemungkinan hal itu telah berubah seiring perkembangan infrastruktur saat ini.

Penggunaan tenaga manusia secara masif ini tampaknya merupakan bagian dari strategi untuk memaksimalkan penyerapan sumber daya manusia, sehingga memastikan bahwa sebanyak mungkin pekerja dari China dapat ditempatkan di berbagai tingkatan operasional proyek.

Mr X menggambarkan ciri khas pekerja asing yang bertugas sebagai penyapu, di mana mereka sering mengenakan penutup kepala tradisional berbentuk kerucut serta memakai alat sapu berukuran besar untuk membersihkan area jalan raya di dalam kawasan.

Identifikasi visual semacam itu membuatnya mudah bagi karyawan lokal untuk membedakan antara pekerja asing dan penduduk setempat selama jam kerja di lokasi industri.

Lebih lanjut, Mr X memperkirakan bahwa jumlah pekerja asing dari China yang secara khusus ditugaskan untuk tugas pembersihan mencapai ratusan orang, sebuah angka yang menunjukkan prioritas penempatan yang luas oleh pihak perusahaan.

Selain itu, kompensasi finansial yang diberikan kepada pekerja asing di posisi rendah seperti penyapu terbilang sangat tinggi dibandingkan standar upah lokal, dengan kisaran sekitar 16 hingga 17 juta rupiah setiap bulannya.

Dalam upayanya untuk memverifikasi informasi ini, Mr X melakukan percakapan informal dengan beberapa pekerja asing tersebut melalui bantuan penerjemah, di mana ia menanyakan tingkat kepuasan mereka terhadap pekerjaan di Indonesia.

Para pekerja asing yang ditanya menyatakan rasa senang yang besar atas kesempatan bekerja di negeri ini, yang menurut mereka memberikan manfaat ekonomi yang substansial bagi kehidupan sehari-hari.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai besaran pendapatan, salah satu pekerja asing mengungkapkan bahwa gajinya mencapai sekitar delapan ribu yuan, sebuah jumlah yang dikonversi menjadi nilai rupiah yang cukup menggiurkan.

Pembayaran gaji untuk pekerja asing ini dirancang dalam dua bagian utama, di mana separuhnya disalurkan langsung ke keluarga mereka di China dalam bentuk mata uang yuan, sementara sisanya diberikan dalam rupiah untuk kebutuhan pribadi selama berada di Indonesia.

Mekanisme pembagian ini bertujuan untuk mendukung kesejahteraan keluarga di tanah air asal sekaligus memastikan bahwa pekerja dapat menikmati fasilitas lokal tanpa kendala finansial yang berarti.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved