Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Pengacara Roy Suryo: Jokowi Mati Langkah di Kasus Ijazah Palsu, Jangan Cabut Laporan

Repelita Jakarta - Pengacara tim Roy Suryo dan kawan-kawan, Ahmad Khozinuddin, meminta mantan Presiden Joko Widodo untuk tidak mencabut laporan polisinya di Polda Metro Jaya yang masih berproses hingga saat ini.

Menurut Ahmad, posisi Joko Widodo sudah berada dalam kondisi terpojok dan beberapa pendukung politiknya telah menjadi korban dalam perkara ini.

“Bukan Jokowi jika tidak playing victim. Lempar batu, sembunyi tangan. Bikin gaduh, sambil terus menuduh,” kata Ahmad pada Senin 29 Desember 2025.

Ia menanggapi pernyataan Joko Widodo melalui kelompok relawan yang mengklaim telah memaafkan dua belas terlapor, tetapi mengecualikan tiga nama tertentu.

Dalam beberapa kesempatan wawancara, Joko Widodo menyatakan bahwa pemaafan bersifat pribadi sementara proses hukum tetap berjalan sendiri.

Ahmad menilai ucapan pemaafan itu terasa janggal dan sarat dengan upaya membangun citra korban.

“Sebenarnya, ungkapan Jokowi memaafkan itu sangat aneh. Terlihat sekali Jokowi sedang playing victim. Jokowi memaafkan, siapa yang minta maaf?," ujarnya.

Lebih lanjut, Ahmad menyebut Joko Widodo sedang berusaha menciptakan narasi rekonsiliasi dalam kasus dugaan pemalsuan ijazah.

Berbagai strategi telah dikerahkan, mulai dari memanfaatkan aktivis berbayar untuk membuka jalur mediasi melalui lembaga pengawas kepolisian hingga upaya memecah solidaritas para terlapor agar ada yang bersedia datang ke Solo memohon maaf.

Namun, kubu Roy Suryo dan rekan-rekannya tetap teguh pada pendiriannya.

Setelah proses penampilan ijazah dalam gelar perkara khusus, mereka semakin yakin bahwa dokumen tersebut tidak asli.

"Saat melihat foto ijazah Jokowi, Rustam menegaskan, bibir itu bukan bibir Jokowi. Mata itu bukan mata Jokowi. Kumis tipis itu bukan kumis Jokowi. Foto itu bukan foto Jokowi,” ungkap Ahmad mengutip pernyataan Rustam.

Ahmad menilai bahwa setelah apa yang disebutnya sebagai drama penampilan ijazah, Joko Widodo langsung memanfaatkan momen itu untuk membangun persepsi bahwa ijazah telah terbukti sah.

Seolah-olah para terlapor telah bersalah dan meminta pengampunan.

“Dibuatlah framing, Jokowi memaafkan. Seolah seorang ksatria dan negarawan,” katanya.

Dalam perumpamaan permainan catur, Ahmad menggambarkan bahwa posisi Joko Widodo sudah sangat terdesak.

“Sebenarnya, dalam permainan catur, posisi Jokowi sudah mati langkah. Sejumlah pion politik Jokowi juga sudah menjadi tumbal karena kasus ijazah palsu,” jelasnya.

Ia mencontohkan Silfester Matutina, pimpinan relawan Solidaritas Merah Putih, yang kini kehilangan ruang gerak setelah kasusnya terungkap.

Meskipun belum dipenjara, figur pendukung fanatik Joko Widodo ini sudah terkubur eksistensinya di ranah publik.

Nama lain yang disebut adalah Andi Azwan, ketua Jaringan Pendukung Jokowi Mania, yang berstatus terlapor dan menghadapi beberapa proses hukum.

Ahmad juga mengkritik pola argumentasi pendukung Joko Widodo yang masih aktif di media.

Mereka cenderung menggunakan logika sederhana, pengulangan argumen, serta serangan pribadi sebagai cara standar berdebat.

Sebaliknya, Ahmad mengklaim bahwa dukungan terhadap Roy Suryo dan kawan-kawan semakin bertambah luas.

Roy Suryo diposisikan sebagai lambang keberanian sejati yang membela rakyat melawan penguasa yang dianggap tidak sah dari Solo.

Penampilan tim hukum Roy Suryo di berbagai platform media mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Sementara itu, kubu Joko Widodo dinilai sudah tidak lagi bisa mengandalkan tim advokasi atau relawan sehingga mantan presiden tersebut sering harus turun langsung membela diri.

“Dalam permainan catur, jika raja sudah berulang kali pindah posisi apalagi melangkah untuk menghindari serangan, berarti posisinya sudah terjepit,” tegasnya.

Ahmad secara terbuka menyatakan bahwa titik kekalahan Joko Widodo adalah ketika pemalsuan ijazah tersebut terbukti secara terang di pengadilan.

"Mari kita tunggu saat itu segera datang. Dengan satu pesan tegas pada Jokowi, jangan cabut laporanmu,” pungkasnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved