
Repelita Jakarta - Pegiat media sosial Jhon Sitorus mengkritik tajam sikap pemerintah pusat yang terkesan menutup telinga terhadap tawaran bantuan internasional untuk korban bencana hidrometeorologi di Aceh dan Sumatra Utara.
Menurut Jhon, ketika banyak negara sudah siap mengirim tim, peralatan berat, hingga logistik lengkap, Indonesia justru bersikap seolah-olah tidak mendengar apa pun.
“Negara ini memang lucu, negara lain menawarkan bantuan dengan segala perlengkapan mereka, kita seolah-olah tuli,” ujar Jhon kepada media pada Senin, 8 Desember 2025.
Ia menambahkan bahwa rakyat Aceh saat ini sedang benar-benar menjerit di tengah lumpur dan reruntuhan berhari-hari.
“Padahal, rakyatnya sendiri sedang menjerit dan mandi lumpur berhari-hari," tegasnya.
Jhon bahkan mempertanyakan apakah penolakan terselubung itu karena ada hal-hal sensitif yang tidak ingin dilihat dunia luar.
“Kita malah jadi curiga, jangan-jangan ada yang ditutupi atau ditakuti dengan kehadiran mereka?," sindirnya.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada satu pun aturan yang melarang masuknya bantuan dari luar negeri.
Pernyataan itu disampaikan Mualem usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto pada Minggu malam, 7 Desember 2025.
Mualem juga sudah memastikan sendiri bahwa tidak ada hambatan dari pemerintah daerah terhadap tim pencari korban maupun bantuan asing.
Ia mencontohkan, bantuan dari Malaysia berupa tim medis dan obat-obatan sudah masuk dan tersalurkan dengan baik, bahkan masih kurang dari kebutuhan riil di lapangan.
Dalam beberapa hari ke depan, tepatnya Rabu mendatang, Malaysia akan kembali mengirim tiga ton obat-obatan tambahan disertai dokter spesialis ke Aceh.
Mualem menegaskan semua bantuan yang masuk akan langsung didistribusikan sesuai prioritas kebutuhan warga terdampak tanpa terkecuali.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

