![Menteri Rp11 Miliar: Heboh Kekayaan Raja Juli Antoni Usai Bencana Sumatera sampai Seruan 'Mundur Saja' - [Informatif - Inspiratif - Edukatif]](https://www.bisnismarket.com/media/images/2025/12/1169344fff9193b.jpeg?location=2&width=&height=&quality=90&fit=1)
Repelita Jakarta - Pegiat politik dan ekonomi Arif Wicaksono kembali menyentil kapasitas Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Raja Juli Antoni dalam menangani maraknya bencana hidrometeorologi yang melanda Sumatra akhir-akhir ini.
Arif mengungkapkan ironi besar ketika mengutip kembali cuitan lama Raja Juli Antoni pada 25 Februari 2020 yang berbunyi: Apabila suatu urusan diresahkan kepada seorang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya -Nabi Muhammad SAW.
Menurut Arif, pernyataan itu kini justru berlaku tepat untuk sang menteri sendiri yang tidak memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman di bidang kehutanan.
Ia menegaskan bahwa deforestasi masif, maraknya izin tambang di kawasan hutan lindung, serta lambatnya respons terhadap bencana ekologis menjadi bukti nyata ketidakmampuan tersebut.
“Benar sekali nasihat untuk diri sendiri,” tulis Arif di akun X @arifbalikpapan1 pada 8 Desember 2025.
Dengan tegas ia menyatakan, “Anda bukan ahli di bidang kehutanan, mundur saja Jul.”
Arif menilai publik saat ini sudah semakin kritis dan tidak lagi mudah terlena oleh pencitraan semata.
Kerusakan lingkungan yang terus memakan korban jiwa, lanjutnya, tidak bisa lagi ditangani dengan pendekatan seremonial belaka.
Sementara itu, cendekiawan Nahdlatul Ulama Gus Hilmi Firdausi juga ikut menyindir dengan nada satire atas cuitan lama Raja Juli Antoni yang kini lenyap dari akun resminya.
“Ini benar beliau pernah ngetwit begini? Saya cek kok ga ada? Apa dihapus? Padahal cuitannya bagus loh,” tulis Gus Hilmi di akun X @hilmi28 pada 8 Desember 2025.
Gus Hilmi juga menyinggung aksi pencitraan pejabat di tengah musibah banjir, termasuk Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang terekam kamera menggendong karung beras sendirian serta anggota DPR dari PAN Verrell Bramasta yang memakai rompi antipeluru saat blusukan ke lokasi banjir.
“Pokoknya ke depan jangan sembarangan lagi yaaa. Terlalu besar risikonya,” ujarnya.
Ia pun menutup sindirannya dengan seruan keras, “Biar ke depan ngga terjadi lagi banjir separah ini, maka pliss jangan buang sampah sembarangan. Jangan nebang dan nambang sembarangan. Jangan buka lahan sembarangan dan jangan nyoblos sembarangan.”(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

