Repelita Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi ditunjuk sebagai World Leaders Fellow di Blavatnik School of Government, University of Oxford, mulai tahun 2026.
Penghargaan ini menandai transisi karirnya pasca-menyerahkan jabatan menteri kepada Purbaya Yudhi Sadewa, di mana ia akan mendalami peran kepemimpinan global melalui program khusus untuk mantan pemimpin negara.
Program fellowship tersebut ditujukan bagi tokoh-tokoh berpengaruh yang memasuki tahap refleksi pasca-menjabat posisi strategis di lembaga pemerintahan atau internasional.
Selama periode satu tahun, Sri Mulyani akan terlibat aktif dalam membimbing mahasiswa dan alumni, memimpin forum diskusi dengan pemimpin dunia, serta mengembangkan ide-ide baru dalam pengelolaan kebijakan publik.
Sebagai mantan Direktur Pelaksana World Bank, pengalamannya di bidang ekonomi makro dan tata kelola keuangan diharapkan memperkaya kurikulum sekolah tersebut.
Sri Mulyani menyampaikan rasa bangganya atas kesempatan ini, mengingat Oxford sebagai pusat pertukaran pandangan lintas budaya mengenai tantangan kebijakan global.
"Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk bergabung dengan Blavatnik School of Government sebagai World Leaders Fellow di Universitas Oxford, sebuah institusi yang menyatukan beragam perspektif untuk merefleksikan kebijakan publik dan tantangan tata kelola yang dihadapi di seluruh dunia," katanya pada Rabu 10 Desember 2025.
Ia berkeinginan memberikan kontribusi bermakna sambil terus menyerap pengetahuan baru, serta membekali generasi muda dengan nilai-nilai kepemimpinan yang kokoh di tengah dinamika dunia yang rumit.
"Saya berharap dapat berkontribusi secara bijaksana kepada komunitas ini, berbagi pengalaman saya sambil terus belajar, dan mendukung generasi pembuat kebijakan berikutnya saat mereka bersiap untuk memimpin dengan integritas, kompetensi, dan martabat dalam lingkungan yang semakin kompleks," lanjutnya.
Dekan Blavatnik School Ngaire Woods menyatakan kegembiraan atas kehadiran Sri Mulyani, yang akan membagikan wawasan mendalam dari pengalaman menjabat di bawah tiga presiden Indonesia.
''Para siswa kami datang dari lebih dari 60 negara di seluruh dunia untuk mengasah keterampilan mereka dalam pelayanan publik, termasuk jabatan terpilih, dan saya senang mereka akan memiliki kesempatan untuk belajar darinya," ujar Ngaire Woods.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

