Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Jokowi Tuding Ada Dalang Besar di Balik Isu Ijazah Palsu, Pengamat: Lonceng Perang Politik Dibunyikan

Repelita Jakarta - Pernyataan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo tentang keberadaan figur berpengaruh di belakang polemik ijazah palsu yang menimpanya mendapat sorotan tajam dari pengamat politik.

Selamat Ginting, pengamat politik dari Universitas Nasional, menginterpretasikan ucapan tersebut sebagai pertanda bahwa Jokowi telah memulai tahap konfrontasi politik secara terbuka.

Ia menyatakan bahwa narasi yang dibangun Jokowi menandakan awal dari bentrokan politik langsung.

Menurut Selamat Ginting, balasan tudingan dari Jokowi bukan hanya reaksi pribadi semata, tetapi juga mencerminkan pola politik Indonesia kontemporer yang lebih mengedepankan taktik citra, perebutan pengaruh, dan pengelolaan persepsi masyarakat ketimbang pembahasan esensial di bidang hukum atau pendidikan.

Padahal, isu terkait ijazah pada dasarnya bersifat akademis dan bukan ranah politik.

Selamat Ginting menilai bahwa penyebutan adanya kekuatan besar oleh Jokowi berpotensi digunakan untuk menggeser perhatian masyarakat sekaligus membentuk narasi politik mengenai niat para pengritiknya.

Karena apa? Ini adalah upaya mempertahankan legitimasi pribadi dari Jokowi sendiri, katanya dalam acara Bola Liar Kompas TV pada Jumat, 12 Desember 2025.

Ia melanjutkan bahwa tudingan Jokowi terhadap dalang tertentu masih bersifat asumsi, tetapi penuh dengan muatan politik.

Dan ini spekulatif. Sehingga menurut saya, memang lonceng perang sudah dibunyikan pada akhir tahun ini, ujarnya.

Respons selanjutnya, kata Selamat Ginting, akan sangat ditentukan oleh langkah para pelaku politik lainnya, terutama dari partai-partai di luar Partai Solidaritas Indonesia.

Kita lihat pasti perlawanan sembunyi akan dilakukan oleh partai-partai di luar PSI, terhadap statement dari Presiden Jokowi, tuturnya.

Sebelumnya, Jokowi secara lugas menyatakan keyakinannya bahwa isu ijazah palsu yang beredar selama kurang lebih empat tahun memiliki muatan agenda politik tersembunyi.

Ia mengaku selama ini enggan banyak merespons karena yakin terhadap keabsahan dokumen ijazahnya.

Jokowi juga menjelaskan mengapa ia tidak pernah memperlihatkan ijazah tersebut kepada khalayak.

Yang kedua, saya dituduh ijazah saya palsu. Artinya, yang menuduh itu yang harus membuktikan. Dalam hukum acara, siapa yang menuduh itu yang harus membuktikan. Itu yang saya tunggu. Coba dibuktikannya seperti apa? ungkapnya dalam wawancara eksklusif Kompas TV pada Selasa, 9 Desember 2025.

Menurut Jokowi, mekanisme peradilan merupakan arena paling sesuai untuk menguji kebenaran tuduhan tersebut secara transparan dan berkeadilan.

Karena yang membuat ijazah saya sudah menyampaikan asli, masih tidak dipercaya, gimana? katanya sambil tersenyum.

Ia menduga ada operasi politik terencana yang sengaja mempertahankan isu ini tetap mengemuka dalam jangka panjang untuk merusak citra dan nama baiknya.

Meskipun saya enggak merasa punya reputasi apa-apa, ujarnya sambil tersenyum.

Jokowi mempertanyakan tujuan dari serangkaian upaya penghinaan, penjelekan, dan tuduhan yang terus menerus dilancarkan terhadap dirinya.

Kenapa sih kita harus mengolok-olok, menjelek-jelekkan, merendahkan, menghina, menuduh-nuduh? Semua dilakukan untuk apa? Kalau hanya untuk main-main kan mesti ada kepentingan politiknya di situ, katanya.

Ia dengan tegas menyatakan keyakinan bahwa terdapat sosok berpengaruh yang menjadi otak di balik kontroversi tersebut.

Saya pastikan. Iya, tegasnya.

Ketika ditanya identitas sosok dimaksud, Jokowi memilih untuk tidak menyebutkannya secara eksplisit.

Ya, saya kira gampang ditebak lah. Tapi (saya) tidak tidak berusaha sampaikan, jawabnya.

Pada bagian akhir, Jokowi mengimbau masyarakat agar tidak terperangkap dalam persoalan yang ia anggap sepele dan menguras tenaga bangsa, terutama di saat menghadapi berbagai tantangan global yang semakin berat.

Misalnya tadi yang berkaitan dengan menghadapi masa-masa ekstrem, menghadapi masa-masa perubahan karena artificial intelligence, karena humanoid robot. Sehingga jangan malah kita energi besar kita pakai untuk urusan-urusan yang sebetulnya menurut saya ya urusan ringan, tuturnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved