AI itu nggak pernah bohong, cuma nyinarin data, tegas Herwin pada Jumat, 12 Desember 2025.
Menurutnya, kecerdasan buatan tidak memiliki agenda pribadi dan hanya bekerja sesuai informasi yang diberikan kepadanya.
Sistem ini ibarat cermin besar yang tidak bisa dibujuk, tidak punya rasa sungkan, dan tidak bisa diajak berkompromi dengan fakta.
Jika LISA menyatakan seseorang bukan mahasiswa UGM, maka kesimpulan itu murni lahir dari ketiadaan nama tersebut di database resmi kampus.
Logikanya sangat sederhana: kalau data internal tidak mencatat, AI tidak akan mengada-ada.
Herwin menekankan bahwa penonaktifan mendadak LISA bukan karena AI bermasalah, melainkan karena hasil pantulannya terlalu terang dan tidak bisa lagi ditutup-tutupi.
Masalahnya bukan pada lampu sorotnya, tapi pada ruangan yang selama ini dibiarkan gelap.
AI hanya menyinari apa yang sudah ada di dalam sistem, tanpa menambah atau mengurangi sedikit pun.
Pertanyaan besar yang kini menggantung adalah mengapa data paling dasar sekalipun bisa tidak tercatat di institusi sekelas UGM.
Saat cermin mulai menunjukkan wajah asli, yang panik biasanya bukan cerminnya, melainkan yang selama ini menghindari pantulan cahaya.
Herwin menutup dengan pesan bahwa AI tidak pernah menjadi musuh, ia hanya menjadi saksi bisu dari kebenaran yang tersimpan di dalam data.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

