Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Dokter Tifa: Penampilan Ijazah Jokowi di Gelar Perkara Hanya Manipulasi Otak Publik

 

Repelita Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya memperlihatkan dokumen ijazah sarjana Joko Widodo dalam gelar perkara khusus pada Senin 15 Desember 2025, namun langkah tersebut dikecam dokter Tifauzia Tyassuma sebagai bentuk manipulasi persepsi publik.

Dokter Tifa menilai proses penampilan ijazah tersebut hanyalah trik untuk menciptakan kesan transparansi semu tanpa memberikan ruang pemeriksaan yang memadai.

"Gelar Perkara Khusus hanyalah Permainan Ilusi Transparansi. Jokowi berjanji akan menunjukkan ijazah ke pengadilan. Ternyata dia, melalui Polda, menunjukkan ijazahnya di gelar perkara khusus," kata dokter Tifa dalam unggahannya pada Selasa 16 Desember 2025.

Meskipun ijazah diperlihatkan kepada para peserta, durasi penampilan hanya kurang dari sepuluh menit di tengah kerumunan puluhan orang.

"Ditunjukkannya ijazah itu, yang hanya berlangsung kurang dari 10 menit. Dan berbagi adu kepala dengan puluhan orang yang hadir. Tidak ada proses observasi, penelitian, pengkajian yang memadai dengan waktu sependek itu. Apalagi kami dilarang menyentuh, memegang, meraba, dan menguji selembar kertas yang disebut ijazah tersebut," jelas dokter Tifa.

Permintaan timnya agar ijazah ditampilkan sejak awal baru dipenuhi di penghujung acara setelah enam jam pembahasan yang melelahkan, tepat saat kondisi peserta sudah kelelahan secara mental.

Dokter Tifa menyebut masyarakat jangan sampai tertipu oleh ilusi keterbukaan yang sengaja dibangun melalui proses tersebut.

"Masyarakat harus paham dan tidak boleh terjebak dalam ilusi transparansi yang sedang dimainkan ini. Sebab, Ini bukan soal asli dan tidaknya ijazahnya tersebut. Pembuktian keaslian ijazah bagi RRT sudah selesai. Sudah kami tuntaskan secara science-based," tandasnya.

Bagi dokter Tifa, pertikaian ini telah menjadi arena pertarungan keteguhan sikap masing-masing pihak.

"Ini adalah perang konsistensi. RRT tetap konsisten dengan hasil penelitiannya. Jokowi tetap konsisten dengan kebohongannya," sebutnya.

"Dia lupa, ijazah bukan dokumen tunggal yang berdiri sendiri. Ada transkrip nilai yang amburadul, skripsi yang muncul tahun 2108, KKN yang terjadi dua kali, kartu Registrasi masuk ke prodi Sarjana Muda dan bukan prodi Sarjana, dan 700++ dokumen yang disita Polda dari UGM," bebernya.

Semua temuan itu menjadi landasan bagi dokter Tifa untuk mempertahankan hasil kajian ilmiah yang telah diselesaikan timnya.

Sementara itu, kuasa hukum Joko Widodo Yakub Hasibuan menyatakan proses penampilan ijazah berlangsung cukup memuaskan dengan waktu pengamatan yang relatif panjang.

“Tadi pimpinan gelar mengambil kebijakan bahwa akan menunjukkan, kami hormati. Dan ternyata hasilnya menurut kami cukup baik dan sudah dilihat dengan cukup dekat tadi. Cukup lama juga,” kata Yakub seperti dikutip pada Selasa 16 Desember 2025.

Gelar perkara khusus itu sendiri digelar sebagai upaya membuat proses penyidikan lebih terbuka sesuai permintaan berbagai pihak terkait.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved