Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Bupati Tegal Salahkan Deforestasi Lereng Gunung Slamet Picu Banjir Bandang Guci

Banjir Bandang di Guci Tegal Dipicu Lahan Gundul Gunung Slamet

Repelita Tegal - Banjir bandang melanda kawasan wisata pemandian air panas Guci di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Sabtu, 20 Desember 2025 sore.

Peristiwa ini dipicu oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan luapan Sungai Gung membawa material lumpur, batu, dan batang pohon.

Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menyatakan bahwa pengurangan vegetasi hutan di lereng Gunung Slamet menjadi salah satu faktor penyebab utama bencana tersebut.

Konversi lahan hutan lindung menjadi areal pertanian sayuran memperburuk risiko banjir bandang di wilayah hulu.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah berencana melakukan reboisasi pada lahan kritis yang gundul.

“Lahan kritis di kawasan hutan lindung yang gundul akan ditanami pohon, dan tahun 2026 untuk pengadaan bibit pohonnya akan kami siapkan,” kata Ischak.

Pengawasan terpadu akan ditingkatkan melibatkan TNI, Polri, Perhutani, BKSDA Jawa Tengah, serta pemerintah pusat guna memetakan dan menangani area rawan.

Bencana ini menyebabkan kerusakan berat pada fasilitas wisata, termasuk Taman Wisata Alam Pancuran 13 yang dikelola BKSDA Jawa Tengah.

Kolam pemandian Pancuran 5 milik Pemkab Tegal serta kolam renang swasta turut tertimbun material sedimen dan bebatuan.

Jaringan pipa distribusi air panas yang menjadi sumber utama bagi warga dan pelaku usaha penginapan juga rusak parah.

Meski tidak ada korban jiwa atau luka, dampak terhadap infrastruktur pendukung pariwisata dan perekonomian lokal cukup besar.

Fasilitas terdampak seperti Pancuran 13, Pancuran 5, dan kolam renang swasta sementara belum dapat diakses pengunjung.

Namun, aktivitas wisata di Guci secara keseluruhan tetap beroperasi normal dengan banyak destinasi alternatif yang masih aman.

Pancuran 5 diperkirakan dapat berfungsi kembali pada Senin, 22 Desember 2025, setelah pembersihan selesai.

Warga Desa Guci dan Rembul bersama TNI, Polri, BPBD, Perhutani, serta Pemkab Tegal melakukan gotong royong membersihkan sumber mata air panas yang tersumbat.

Proses pemulihan Pancuran 13 ditargetkan rampung dalam tujuh hari ke depan berdasarkan informasi dari BKSDA Jawa Tengah.

Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, tingkat hunian penginapan di Guci mencapai sekitar 90 persen.

BPBD akan memperketat pemantauan berbasis prakiraan cuaca sebagai sistem peringatan dini untuk mencegah bencana lanjutan.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved