
Repelita Padang - Pemulihan korban serta infrastruktur pasca bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Sumatera belum sepenuhnya tuntas.
Kota Padang kembali dilanda banjir bandang pada Minggu, 14 Desember 2025, akibat hujan deras berkepanjangan.
Kondisi ini banyak dibagikan melalui media sosial oleh warga setempat.
Video dan foto menunjukkan arus air deras yang merendam rumah penduduk di kawasan Koto Tuo.
Banjir bandang paling parah terjadi di sekitar pangkal Jembatan Batu Busuk, Kelurahan Kapalo Koto.
Debit air sungai yang melonjak drastis menyebabkan luapan ke area permukiman serta badan jalan.
Empat warga dilaporkan terjebak di lokasi tersebut, yakni satu perempuan dan tiga laki-laki.
Aliran air dari hulu membawa material lumpur serta batang kayu dalam volume besar.
Arus kuat tersebut kembali merobohkan satu tiang listrik milik PLN.
Situasi semakin kritis karena kenaikan muka air terjadi dalam waktu relatif singkat.
Belum ada keterangan resmi terbaru dari otoritas daerah mengenai penanganan korban terjebak.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana memperbarui data korban jiwa dari rangkaian bencana di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat.
Hingga 13 Desember 2025, total korban meninggal dunia mencapai seribu enam orang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan tambahan korban ditemukan melalui operasi pencarian.
”Untuk data korban meninggal per hari ini dari data kami secara umum secara rekapitulasi 3 provinsi menunjukkan angka 1.006 jiwa korban meninggal dunia. Perubahan ini terjadi di Aceh dari 411 menjadi 415 jiwa korban meninggal dunia, kemudian Sumatera Utara dari 343 menjadi 349, dan Sumatera Barat dari 241 menjadi 242,” terang Abdul Muhari.
Editor: 91224 R-ID Elok

