Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] GEGER Ribuan Kayu Berbarcode KLHK Terdampar di Pantai Lampung, Kapolda Turun Tangan: Legal atau Cuma Topeng Pembalakan Liar? Nelayan Rugi Total!

 

Repelita Pesisir Barat - Kapolda Lampung Irjen Pol Helfi Assegaf langsung turun ke lokasi Pantai Tanjung Setia setelah ribuan batang kayu gelondongan berbarcode resmi terdampar dan berserakan di sepanjang bibir pantai, merusak perahu nelayan serta menghentikan aktivitas warga pesisir.

Kayu-kayu berdiameter besar itu tertempel stiker kuning bertuliskan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia serta nama perusahaan PT Minas Pagai Lumber lengkap dengan logo SVLK INDONESIA yang menandakan kayu tersebut seharusnya legal dan teregistrasi.

“Kami cek ada barcode dan nomor seri yang menempel di kayu-kayu itu. Sekarang sedang kami telusuri keabsahannya,” ungkap Irjen Helfi di Mapolda Lampung pada Senin, 8 Desember 2025.

Polda Lampung sudah berkoordinasi intensif dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memverifikasi dokumen registrasi penebangan serta izin pengangkutan kayu-kayu tersebut.

“Dokumen-dokumen yang terkait dengan registrasi penebangan kayu itu akan diperiksa. Apakah benar teregistrasi atau justru ada penyimpangan, nanti hasilnya akan kami sampaikan,” tegasnya.

Tongkang pengangkut kayu yang membawa muatan sekitar 4.800 kubik itu berangkat dari Sumatera Barat pada 2 November 2025 dan kandas pada 6 November 2025 akibat cuaca ekstrem serta tali pengikat yang terlilit.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun menjelaskan bahwa kondisi laut saat itu sangat buruk sehingga kapal kehilangan kendali dan terdampar di perairan Pesisir Barat.

Tiga anak buah kapal sudah diperiksa untuk menggali informasi lebih lanjut, sementara tongkang beserta seluruh muatan kayu masih berada di lokasi dan ditangani Polres Pesisir Barat bersama Ditpolair.

Warga setempat, Salda Andala, mengeluhkan bahwa kayu-kayu besar sepanjang enam meter itu menimpa puluhan perahu nelayan hingga rusak berat, membuat aktivitas melaut lumpuh total sejak awal November.

"Sampai hari ini mas, aktivitas nelayan sangat terganggu. Di daerah Tanjung Setia ini sebenarnya tempat wisata juga, tapi karena banyak kayu di pinggir pantai jadi kurang bagus dilihat," keluh Salda pada Kamis, 4 Desember 2025.

Penyelidikan kepolisian kini fokus mengungkap apakah kayu berlabel resmi itu benar-benar legal atau hanya kedok dari praktik pembalakan liar yang selama ini meresahkan masyarakat Pesisir Barat dan sekitarnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved