
Repelita Aceh Tengah - Konsesi lahan Hutan Tanaman Industri seluas puluhan ribu hektare di Aceh yang diduga dimiliki Presiden Prabowo Subianto melalui PT Tusam Hutani Lestari kembali menjadi sasaran kritik keras di tengah bencana banjir dan longsor yang meluluhlantakkan wilayah tersebut.
Jaringan Advokasi Tambang Nasional menegaskan bahwa wilayah terparah banjir di Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen, dan Aceh Utara beririsan langsung dengan konsesi HTI PT Tusam Hutani Lestari yang luasnya mencapai hampir 100 ribu hektare.
Konsesi tersebut berdampingan dengan puluhan izin tambang dan kebun sawit raksasa yang sama-sama menghabisi tutupan hutan primer di hulu sungai.
Akibatnya, ketika curah hujan ekstrem turun, air langsung mengalir deras membawa lumpur dan kayu ke pemukiman warga.
Kepemilikan lahan ini pernah diakui Prabowo pada Debat Capres 2019 sebagai HGU milik negara yang ia kelola agar tidak jatuh ke tangan asing.
Namun hingga kini, struktur direksi PT Tusam Hutani Lestari versi 2024 menempatkan Edhy Prabowo, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang pernah dipidana kasus suap, sebagai Direktur Utama.
Konten kreator Virdian Aurellio dalam acara Bola Liar di Kompas TV pada Jumat 5 Desember 2025 melontarkan kritik pedas kepada elite yang menikmati keuntungan dari deforestasi termasuk sawit dan HTI.
Ia menegaskan generasi muda berhak marah karena hanya akan mewarisi bencana sementara keuntungan dinikmati generasi sebelumnya.

Saya pribadi sudah enggak percaya bahwa negara hari ini bisa mengatasi berbagai permasalahan lingkungan. Saya rasa generasi muda seperti saya dan teman-teman di sini marah. Marah semua sama negara dan juga seluruh generasi tua.
Karena suatu hari mereka semua yang sekarang menikmati uang-uang tambang, sawit, deforestasi, di 2050 Indonesia tenggelam, kita yang tenggelam. Mereka sudah enggak ada, sudah mati.
Kami hidup masih lama kebagian duitnya enggak, ikut tenggelam, iya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

