Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

15 WNA China Serang Personel TNI di Tambang Emas Ketapang, Imigrasi Amankan 26 Orang

Repelita Jakarta - Markas Besar Tentara Nasional Indonesia memberikan tanggapan resmi mengenai laporan adanya dugaan serangan terhadap personel militer oleh sekelompok warga negara China di area pertambangan emas Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menyatakan bahwa institusi sedang melakukan pengumpulan data dan verifikasi mendalam di lokasi kejadian.

Terkait informasi tersebut, saat ini TNI masih mengumpulkan dan memverifikasi data di lapangan.

Freddy menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada keterangan lengkap mengenai urutan peristiwa maupun dampaknya terhadap korban.

Belum ada informasi yang komprehensif terkait kronologi maupun jumlah korban. Perkembangan selanjutnya akan kami sampaikan setelah data lengkap dan terkonfirmasi.

Pihak TNI berjanji akan memberikan update kepada masyarakat setelah semua fakta berhasil diverifikasi secara akurat.

Kejadian tersebut dilaporkan terjadi pada Minggu siang sekitar pukul 15.40 WIB di kawasan operasional tambang.

Awal mula insiden bermula dari kecurigaan petugas pengamanan perusahaan terhadap aktivitas sebuah drone yang melintas di atas area pertambangan.

Penerbangan drone itu dinilai mengancam keamanan fasilitas vital.

Personel dari Batalyon Zeni Tempur 6 yang sedang melaksanakan latihan di sekitar lokasi turut membantu pengejaran operator drone tersebut.

Sekitar 300 meter dari gerbang masuk tambang, tim gabungan menemukan beberapa warga asing yang diduga mengoperasikan perangkat tersebut.

Situasi sempat terkendali hingga muncul kelompok lain yang berjumlah belasan orang.

Mereka diduga membawa berbagai benda yang berpotensi membahayakan, seperti senjata tajam, senjata mainan airsoft, serta alat kejut listrik.

Tanpa proses komunikasi awal, kelompok tersebut langsung melakukan tindakan agresif terhadap anggota TNI dan petugas keamanan.

Untuk menghindari eskalasi yang lebih parah mengingat jumlah lawan lebih banyak, personel militer dan pengamanan memutuskan mundur serta mengamankan diri.

Akibat peristiwa itu, beberapa kendaraan operasional perusahaan rusak, baik roda empat maupun roda dua yang berada di sekitar lokasi.

Tidak ada laporan korban meninggal dunia dari insiden kekerasan tersebut.

Pihak berwenang menilai tindakan itu sebagai pelanggaran hukum berat yang tidak bisa dibenarkan.

Direktorat Jenderal Imigrasi telah mengamankan sementara 26 warga negara China yang terkait kasus ini.

Jumlah tersebut berpotensi meningkat menjadi 34 orang karena sebagian belum tertangkap di tempat saat penggerebekan.

Saat ini, pemeriksaan dokumen keimigrasian sedang dilakukan sambil berkoordinasi dengan TNI dan Polri.

Aspek pidana seperti dugaan perusakan juga sedang didalami oleh kepolisian setempat.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved