Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Skandal Pendidikan di Kampar Terkuak, Guru dan Kepala Sekolah Langsung Dicopot

Repelita Kampar - Sebuah skandal pendidikan mengguncang SD Negeri 021 Tarai Bangun di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau setelah video guru membanting nasi kotak di hadapan muridnya viral pada Senin, 10 November 2025.

Peristiwa ini memicu unjuk rasa orang tua murid pada Rabu, 12 November 2025 yang membuka dugaan praktik pungutan liar di sekolah dengan nominal fantastis, diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Sebagai respons cepat, Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kampar memecat dua guru honorer, Yon Hendri dan Reza Arya Putra, serta membuat Kepala Sekolah Aspinawati Harahap mengundurkan diri.

Kepala Disdikpora Kampar, Aidil, memastikan kedua guru honorer tersebut bukan pegawai pemerintah daerah dan gaji mereka bersumber dari komite sekolah. Ia menunjuk Pelaksana Harian (Plh.) Kepsek untuk mengawal aktivitas sekolah agar kembali berjalan normal.

Aksi unjuk rasa mengungkap berbagai pungutan yang membebani orang tua, antara lain iuran tanah timbun Rp50 ribu per orang tua, biaya penghijauan Rp35 ribu per murid, pemotongan Rp50 ribu dari penerima Program Indonesia Pintar (PIP), serta pungutan pembelian buku Tes Kemampuan Akademik (TKA). Pembayaran uang masuk sekolah juga tidak transparan dan berbeda-beda antar murid tanpa bukti kuitansi.

Aidil menyatakan bahwa pungutan tersebut akan ditelaah lebih lanjut melalui laporan resmi, dengan fokus pada jenis dan bentuk pungutan agar bisa ditindaklanjuti sesuai aturan.

Salah satu orang tua siswa memperkirakan total pungutan bisa mencapai ratusan juta rupiah dari sekitar 1000 murid di sekolah itu, termasuk uang masuk murid baru antara Rp1 juta hingga Rp3 juta per siswa untuk seragam.

Elnawati, orang tua siswa, menegaskan bahwa pungutan tersebut tidak pernah disepakati dalam rapat komite sekolah dan tidak ada pertanggungjawaban kepada orang tua. Ia menolak membayar, berbeda dengan orang tua lainnya yang mematuhi permintaan sekolah.

Berdasarkan data dari Dapodik Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, SDN 021 Tarai Bangun memiliki 995 peserta didik, terdiri dari 505 laki-laki dan 490 perempuan. Tahun 2025, 226 siswa menerima bantuan PIP senilai Rp75.825.000, menurun dibandingkan 2024 yang sebesar Rp117.900.000 untuk 267 siswa.

Ombudsman Riau menegaskan akan menelusuri dugaan pemotongan dana PIP dan pungutan lainnya. Kepala Ombudsman Riau, Bambang Pratama, menyebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kampar, termasuk Bupati, Inspektorat, dan Disdikpora, serta menindaklanjuti hasil pemeriksaan jika ditemukan unsur pidana.

Pemicu banting nasi kotak dijelaskan Aidil bermula dari perbedaan pendapat antar guru saat ingin membagikan ratusan nasi kotak yang berasal dari Disdikpora untuk kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap murid, bukan untuk Peringatan Hari Pahlawan.

Kegiatan sosialisasi itu melibatkan pembicara dari Kepolisian Resor dan Kejaksaan Negeri Kampar dan SDN 021 menjadi sekolah sampel di Kecamatan Tambang untuk program ini, yang juga akan dilaksanakan di sekolah lain di kecamatan setempat.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved