Repelita Surabaya - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melakukan inspeksi mendadak ke Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean Tanjung Perak.
Kunjungan kerja tersebut berlangsung pada hari Rabu tanggal 12 November 2024 untuk memantau langsung proses pengawasan impor.
Dalam pemeriksaan lapangan, Menkeu menemukan indikasi praktik under invoicing pada beberapa barang impor.
Salah satu temuan mencolok adalah mesin impor yang tercatat hanya seharga tujuh dolar Amerika Serikat dalam dokumen.
Padahal barang sejenis diperjualbelikan di platform marketplace dengan harga empat puluh hingga lima puluh juta rupiah.
Purbaya langsung memerintahkan pemeriksaan ulang terhadap seluruh barang yang dicurigai mengalami manipulasi nilai.
Tindakan lanjutan diperlukan untuk mencegah potensi kebocoran dalam penerimaan negara dari sektor kepabeanan.
Menteri Keuangan juga memantau penggunaan container scanner yang baru dioperasikan selama dua minggu terakhir.
Meskipun dinilai sudah cukup baik, masih terdapat ruang untuk perbaikan dalam sistem pemindaian peti kemas.
Kunjungan berlanjut ke Balai Laboratorium Bea dan Cukai Kelas II Surabaya untuk mengevaluasi fasilitas pengujian.
Purbaya menilai kondisi laboratorium sudah memadai namun tetap mendorong penambahan peralatan jika diperlukan.
Pengawasan impor akan diperketat melalui sistem terpusat berbasis teknologi informasi di Jakarta.
Pemantauan terintegrasi memungkinkan pengawasan langsung terhadap aktivitas di pelabuhan dari pusat.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengawasan dan mencegah praktik manipulasi.
Pemerintah berkomitmen memperbaiki sistem kepabeanan untuk optimalisasi penerimaan negara.
Berbagai inovasi teknologi terus dikembangkan untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas.
Masyarakat dapat mengikuti perkembangan kebijakan kepabeanan melalui saluran komunikasi resmi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

