Penasihat Kapolri Diduga Ikut Rapat Pendukung Jokowi, Jhon Sitorus: Lebih Baik Pecat Saja!

Repelita Jakarta - Penasihat Kapolri Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi tengah menjadi pusat perhatian publik setelah muncul dugaan keterlibatannya dalam rapat yang dihadiri oleh sejumlah pendukung Presiden ke-7 Jokowi.

Video dan foto yang beredar memperlihatkan Aryanto hadir dalam pertemuan itu bersama tokoh seperti Andi Azwan dan Ade Armando, memicu pertanyaan tentang kesesuaian kehadirannya dengan fungsi institusionalnya.

Pegiat media sosial Jhon Sitorus angkat bicara menyoroti peran seorang penasihat Kapolri yang seharusnya bebas dari aktivitas politik.

“Sebetulnya kerja penasihat Kapolri apa sih?” ujar Jhon kepada wartawan pada Jumat, 14 November 2025, menegaskan posisi tersebut semestinya steril dari campur tangan politik praktis.

Jhon menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap Polri, sehingga institusi ini tidak terkesan berpihak pada satu kelompok tertentu.

Polri harus mampu menegakkan hukum secara netral dan bertindak sebagai penengah di tengah dinamika sosial, tambah Jhon.

Ia menilai jika keterlibatan Aryanto menimbulkan kegaduhan dan menurunkan kredibilitas lembaga, langkah tegas harus dipertimbangkan.

“Kalo begini, lebih baik pecat atau ganti dengan yang lebih kapabel saja,” tegasnya, menekankan pentingnya penggantian penasihat yang tidak menunjukkan integritas dan profesionalisme.

Jhon juga menyebut bahwa Indonesia tidak kekurangan pakar hukum yang layak dan berintegritas untuk mengisi posisi penasihat, sehingga pemilihan Aryanto dinilai tidak tepat.

“Bukankah negeri ini tidak kekurangan ahli di bidang hukum?” ujarnya, mempertanyakan pertimbangan Polri dalam mempertahankan penasihat yang kontroversial.

Diskusi publik mengenai netralitas dan profesionalisme penasihat Polri terus meningkat seiring beredarnya bukti visual kehadiran Aryanto di forum yang dinilai sarat kepentingan politik.

Kesadaran atas peran institusi dan figur publik dalam menjaga kredibilitas penegak hukum menjadi sorotan utama masyarakat, terutama terkait hubungan dengan politik praktis.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga