Repelita Jakarta - Nama Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi, yang menjabat sebagai penasihat Kapolri, menjadi sorotan publik setelah sebuah video menampilkan dirinya hadir dalam kegiatan yang diduga rapat kelompok pendukung Presiden ke-7, Jokowi, viral di media sosial pada Jumat, 14 November 2025.
Dalam unggahan yang disebarkan akun X @blue_berets7, terlihat sejumlah pendukung Jokowi seperti Andi Azwan, Ade Armando, dan Fritz Alor Boy mengikuti acara tersebut, sementara kehadiran Aryanto memunculkan pertanyaan tentang netralitas seorang penasihat Kapolri.
Video itu segera mendapat respons luas dari warganet, dengan ribuan komentar mempertanyakan kesesuaian posisi Aryanto yang seharusnya netral, bukan hadir dalam forum yang dikaitkan dengan kelompok politik tertentu.
Seorang pengguna menulis, “Bisa ya penasihat kapolri ikut rapat relawan Jokowi? Mohon penjelasannya, apakah ini ada hubungannya dengan penetapan Roy Suryo Cs sebagai tersangka?”
Komentar lain menyindir dan mempertanyakan integritas figur yang seharusnya mewakili institusi Polri secara netral, menilai bahwa kehadiran Aryanto dapat merusak kepercayaan publik terhadap polisi sebagai penengah.
“Kalau di TV sering bilang bahwa pendukung Jokowi itu netral sebagai bagian dari Polri, ternyata di belakang ikut rapat. Termul yang munafik,” tulis akun berbeda.
Beberapa warganet menekankan bahwa seorang penasihat Polri harus merangkul semua golongan, bukan menunjukkan keberpihakan terhadap satu kelompok tertentu, sehingga dugaan keberpihakan menjadi sorotan utama.
Unggahan video itu memicu komentar satir, menyebut peserta rapat menjadi senyap setelah viralnya peristiwa tersebut, sekaligus mengaitkan keterlibatan tokoh tertentu dalam acara televisi terkait isu kepolisian dengan dugaan keberpihakan yang muncul.
“Bagaimana rakyat mau percaya kalau yang dikatakan netral, tapi malah terlihat ikut rapat sebelah? Wajar kalau publik bertanya,” tulis seorang pengguna X, menegaskan keresahan masyarakat atas persepsi ketidaknetralan tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

