Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

[HEBOH] Dua Kubu Bentrok di Polda Metro: Emak-emak Bawa Spanduk "Ijazahmu Mana?" Vs Pendukung Jokowi

Repelita Jakarta - Dua kelompok dengan pandangan berbeda secara simultan mendatangi Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya di wilayah Jakarta Selatan.

Kedatangan mereka bertepatan dengan proses pemeriksaan terhadap Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, dan Tifauziah Tyassuma yang akrab disapa dokter Tifa.

Ketiga nama tersebut memenuhi panggilan resmi penyidik pada hari Kamis tanggal 13 November 2025 sebagai bagian dari proses hukum.

Status mereka sebagai tersangka terkait dengan kasus dugaan penyebaran pernyataan tentang kepalsuan ijazah Presiden ketujuh Republik Indonesia.

Kelompok pendukung tampak hadir dengan membawa berbagai alat peraga untuk menyuarakan solidaritas mereka.

Mayoritas dari pendukung ini terdiri dari kaum perempuan yang secara aktif menunjukkan dukungannya.

Mereka membawa spanduk bertuliskan kalimat yang mempertanyakan keabsahan dokumen ijazah milik mantan presiden.

Beberapa poster lain juga turut dibawa dengan pesan yang mendukung proses hukum yang transparan dan adil.

Poster tersebut antara lain berisi tulisan tentang pentingnya pengujian dokumen ijazah secara terbuka oleh negara.

Terdapat pula permintaan agar kepolisian bersikap adil dalam menangani proses hukum yang sedang berlangsung.

Sementara itu kelompok lain dengan pandangan berbeda juga melakukan aksi di lokasi yang sama.

Mereka mengenakan pakaian serba putih sambil membawa spanduk berukuran besar.

Spanduk tersebut menampilkan gambar wajah ketiga tersangka dengan tulisan yang isinya bertolak belakang.

Kelompok ini menuntut agar pihak kepolisian segera menindak tegas para penghina mantan presiden.

Mereka secara khusus menyebut ketiga tersangka dengan sebutan tertentu yang bernada negatif.

Yel-yel dan nyanyian terus dikumandangkan selama aksi berlangsung dengan permintaan yang sama.

Roy Suryo memberikan tanggapan terhadap kelompok yang menentangnya dengan menyatakan mereka adalah orang bayaran.

Ia mengklaim mengetahui proses mobilisasi dan pembayaran yang dilakukan terhadap kelompok penentang tersebut.

Menurutnya, aksi yang dilakukan hanya merepresentasikan suara minoritas yang tidak mewakili keinginan mayoritas.

Ia meyakini bahwa sebagian besar masyarakat sebenarnya mendukung apa yang sedang mereka perjuangkan.

Hanya saja sebagian besar masyarakat tersebut memilih untuk tidak menyuarakan pendapatnya secara terbuka.

Proses pemeriksaan terhadap ketiga tersangka terus berlangsung di tengah situasi yang cukup dinamis.

Kedua kelompok yang berbeda pendapat tersebut tetap melakukan aksinya dengan tertib dan terkendali.

Aparat kepolisian yang bertugas mengamankan lokasi terus memantau perkembangan situasi dengan cermat.

Mereka memastikan tidak terjadi insiden atau keributan antara kedua kubu yang berbeda pendapat tersebut.

Suasana akhirnya berangsur normal setelah proses pemeriksaan selesai dan kedua kelompok membubarkan diri.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved