
Repelita Bandung - Sebuah video pernyataan anggota DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal dalam forum diskusi MBG (Makan Bergizi Gratis) menjadi viral di media sosial.
Seorang ahli gizi dalam diskusi tersebut mengkritik kebijakan program MBG yang menurutnya salah kaprah memberi gelar “ahli gizi” kepada petugas dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) padahal mereka tidak mempunyai latar belakang pendidikan gizi.
Peserta dari kalangan ahli gizi menyarankan agar embel-embel “ahli gizi” diganti dengan istilah seperti quality control (QC) atau quality assurance (QA) yang lebih tepat menandai fungsi pegawai SPPG saat ini.
Ia menambahkan bahwa BGN dapat bekerja sama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) agar tenaga gizi profesional benar-benar terlibat di semua dapur MBG.
Alternatif lain yang diajukannya adalah menggandeng Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) untuk membantu pemenuhan standar gizi dalam program tersebut.
Ketika saran itu disampaikan, Cucun Ahmad Syamsurijal langsung memotong dengan nada keras dan menuduh ahli gizi tersebut arogan karena berbicara tentang undang-undang dan profesinya.
Dalam pernyataannya, Cucun menegaskan bahwa sebagai anggota DPR, dia bisa menghapus profesi ahli gizi hanya dengan satu ketukan palu dari DPR.
Ia menambahkan bahwa diksi “ahli gizi” akan diubah menjadi “tenaga yang menangani gizi” agar BGN tak perlu lagi merekrut orang yang berpendidikan gizi untuk menjalankan program MBG.
Usulan Cucun tersebut langsung menuai reaksi tawa dan sorakan dari peserta diskusi yang hadir di ruangan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

