Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Apakah Revolusi dulu baru tegakkan Hukum dan Keadilan di Negeri ini?

 

Repelita Surabaya - Apakah Revolusi dulu baru tegakkan Hukum dan Keadilan di Negeri ini? Bangsa Indonesia hari ini, 10 Nopember 2025, kembali menundukkan kepala untuk mengenang pengorbanan para pahlawan dalam peristiwa 10 Nopember dan Semangat Bandung Lautan Api.

Menurut Muslim Arbi, Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu, arek-arek Suroboyo yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda yang diboncengi pasukan Inggris tercatat lebih dari 6.000 syuhada.

Fatwa Jihad KH Hasyim Asy'ari, dengan bantuan Kiyai Abbas dan Buntet Cirebon, memicu semangat rakyat Jawa Timur di bawah komando Bung Tomo. Gema takbir dan keberanian mereka berhasil menumbangkan Jenderal Malaby dan memukul mundur penjajah, meski banyak nyawa melayang sebagai kesuma bangsa.

Tanggal 24 Maret 1946, Kol AH Nasution bersama Muhammad Toha, Muhammad Ramdhan, Mayor Rukana, dan Atje Bastaman menggerakkan semangat Bandung Lautan Api. Tindakan heroik ini memastikan Belanda tidak dapat menguasai kembali Bandung.

Hari ini, bangsa Indonesia mendoakan para pahlawan yang gugur dan mengenang perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan.

Muslim Arbi menyatakan bahwa dua tindakan heroik tersebut menjadi fondasi bagi bangsa ini untuk menegakkan kebenaran dan keadilan sebagai pilar utama kebangsaan.

Namun, menurut Muslim Arbi, publik saat ini dihadapkan pada persoalan yang menimbulkan pertanyaan tentang hukum dan keadilan. Kasus ijazah Joko Widodo menimbulkan pertanyaan tentang etika dan kebenaran akademik, tetapi mereka yang menanyakannya justru menghadapi risiko hukum.

Akademisi dan aktivis yang mempertanyakan keabsahan ijazah tersebut, termasuk Roy Suryo, Rizal Fadilah, Rismon, Tifa, Eggir Sudjana, Damai Hari Lubis, Rustam, dan Kurnia, dianggap mewakili nurani jutaan anak bangsa. Namun langkah hukum terhadap mereka menimbulkan kesan naif dan absurd bagi publik.

Muslim Arbi menilai penetapan tersangka terhadap para aktivis ini memperlihatkan bahwa hukum dan keadilan di negeri ini tercederai.

Tindakan tersebut dianggap mencederai semangat kepahlawanan, karena hukum seharusnya berpijak pada akal sehat dan keadilan, bukan semata-mata pada ambisi mempertahankan kekuasaan.

Menurut Muslim Arbi, jika keadilan dan hukum terus disalahgunakan, kemarahan rakyat bisa memuncak. Semangat juang bangsa yang pernah lahir dalam peristiwa heroik seperti Bandung Lautan Api bisa kembali muncul untuk menuntut kebenaran dan keadilan.

Muslim Arbi menekankan bahwa kasus Roy Suryo dan kawan-kawan berpotensi memantik kebangkitan rakyat jika aparat penegak hukum tidak lagi dipercaya. Situasi ini bisa menjadi pemicu revolusi sosial demi tegaknya kebenaran dan keadilan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved