
Repelita Jakarta - Pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang dianggap menyalahkan siswa dalam kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik.
Polemik seputar program unggulan Presiden ke-8 Indonesia itu belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Sutradara film Sayap-sayap Patah, Denny Siregar, turut menyampaikan pendapatnya melalui unggahan di akun threads @dennysiregar pada 26 September 2025.
Sedih banget jadi rakyat di Indonesia, tulis Denny.
Ia menyayangkan pernyataan Prabowo yang dinilai tidak tepat dan seharusnya melakukan evaluasi terhadap pelaksana program MBG.
Dia yang keracunan, dia juga yang disalahin pemerintah, tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberikan tanggapan atas kasus keracunan yang dialami siswa penerima MBG.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 5 Mei 2025, Prabowo menyebut jumlah kasus keracunan sangat kecil dibandingkan total penerima manfaat.
Bisa dikatakan yang keracunan sejumlah 200 orang. Itu 200 dari tiga koma sekian juta (3,4 juta penerima), kalau tidak salah 0,005 persen. Berarti keberhasilannya adalah 99,99 persen, ucap Prabowo.
Ia menegaskan bahwa sistem pengolahan makanan di dapur MBG telah memperhatikan standar kebersihan.
Para petugas dapur disebut telah menggunakan alat pelindung diri (APD) dalam proses penyajian makanan.
Prabowo juga menyebut faktor budaya dan kebiasaan masyarakat sebagai salah satu penyebab keracunan.
Ia mencontohkan anak-anak yang tidak terbiasa menggunakan sendok saat makan.
Kekurangannya itu juga karena adat istiadat, budaya kita. Saya masuk ke satu ruangan, ada 30 orang anak-anak. Yang mau pakai sendok ada 20, yang enggak mau pakai sendok 10. Ya, tidak salah, dia terbiasa makan tidak pakai sendok, tuturnya.
Selain itu, ia menyoroti kebiasaan mencuci tangan yang belum menjadi budaya di kalangan siswa.
Kita mendidik dia, kita mengajarkan dia cuci tangan. Jadi, bisa saja, (penyebab) keracunan adalah hal-hal seperti itu, hal-hal sepele tapi mendasar, pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

