
Repelita Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, kembali menjadi sorotan publik setelah sebuah video interaksinya dengan seorang siswa viral di media sosial.
Dalam video yang beredar luas di platform X (dulu Twitter), Gibran terlihat berbicara dengan seorang siswa dalam sebuah kunjungan sekolah.
Momen tersebut menjadi perhatian karena ekspresi siswa yang tampak terintimidasi saat berdialog dengan Gibran.
Video itu pertama kali diunggah oleh kader PKB, Gus Umar Hasibuan, yang mempertanyakan sikap Gibran dalam interaksi tersebut.
“Video Gibran ini benar ges? Apa pendapat kalian ges?” tulis Gus Umar dalam unggahannya pada Kamis, 25 September 2025.
Dalam rekaman tersebut, Gibran tampak memanggil seorang siswa dan menarik bagian bajunya agar berdiri di hadapannya.
Siswa itu terlihat ragu dan menunjukkan ekspresi ketakutan saat diminta berbicara oleh Wapres Gibran.
Meski siswa tersebut tampak tidak nyaman, Gibran tetap melanjutkan percakapan dan mengajukan beberapa pertanyaan.
Warganet menyoroti gestur tubuh Gibran yang dinilai terlalu dominan dan tidak menunjukkan pendekatan yang ramah terhadap anak.
Beberapa komentar menyebut bahwa sikap Gibran mencerminkan arogansi dan kurangnya empati dalam berinteraksi dengan generasi muda.
“Sy yakin sikap dan perilaku TNI Polri saja tidak seperti ini. Tetap sopan dan santun dalam bertindak,” tulis salah satu pengguna X dalam kolom komentar.
Netizen juga menyinggung gaya komunikasi Gibran yang dianggap tidak sesuai dengan posisinya sebagai wakil presiden.
Sebagian warganet mengaitkan momen tersebut dengan riwayat pendidikan Gibran yang tengah disorot dalam gugatan ijazah di pengadilan.
“Mulai nampak sikap yang tak tamat SMA,” tulis caption dalam video yang diunggah Gus Umar.
Dalam video lain yang beredar di YouTube, Gibran terlihat memegang pundak siswa tersebut dan menariknya untuk berdiri.
Aksi tersebut dinilai sebagian netizen sebagai tindakan yang terkesan kasar dan tidak pantas dilakukan oleh pejabat negara.
Tampak pula ajudan berbaju tentara mendampingi Gibran saat berbicara dengan siswa tersebut di ruang kelas.
Belum ada klarifikasi resmi dari pihak Istana Wakil Presiden terkait video yang viral tersebut.
Namun, sejumlah pengamat komunikasi politik menyarankan agar pejabat publik lebih berhati-hati dalam berinteraksi di ruang terbuka.
Mereka menilai bahwa gestur dan ekspresi dalam komunikasi non-verbal dapat memengaruhi persepsi publik secara signifikan.
Kunjungan Gibran ke sekolah tersebut merupakan bagian dari agenda pemantauan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Namun, insiden ini justru mengalihkan perhatian publik dari substansi program ke gaya komunikasi sang wakil presiden.
Publik berharap agar pejabat negara menunjukkan sikap yang mendidik dan membangun kepercayaan diri anak-anak dalam setiap kunjungan.
Momen ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh pejabat publik untuk menjaga etika komunikasi, terutama saat berhadapan dengan generasi muda.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

