Roy Suryo Soal Gugatan ke Keluarga Jokowi: Introspeksi Diri Dong

Repelita Prima Medya 9/22/2025 07:53:00 PM 0

Repelita Jakarta – Pakar telematika Roy Suryo kembali angkat bicara mengenai gugatan hukum yang terus berdatangan kepada keluarga Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Setelah sebelumnya Jokowi digugat terkait dugaan ijazah palsu, kini giliran putranya yang juga menjabat sebagai Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, ikut terseret dalam isu serupa.

Roy menilai bahwa fenomena ini tidak terlepas dari rekam jejak kepemimpinan Jokowi selama dua periode menjabat sebagai kepala negara.

Sebenarnya kalau mantan Presiden, Presiden ketujuh, katakanlah Presiden keenam, kelima, punya masalah, pasti digugat, ujar Roy pada Senin, 22 September 2025.

Ia menyebut bahwa gugatan yang bermunculan bisa menjadi cerminan adanya persoalan yang belum tuntas selama masa pemerintahan Jokowi.

Instrospeksi diri dong gitu, kenapa digugat, pasti punya masalah banyak, gitu aja, tandasnya.

Sementara itu, pengacara sekaligus pegiat media sosial Nazlira Alhabsy turut menyampaikan sindiran keras terkait polemik ijazah Gibran yang semakin ramai diperbincangkan publik.

Nazlira membandingkan Jokowi dengan sosok Ken Arok dan Fir’aun, menyebut bahwa cara Jokowi mengurus polemik tersebut menunjukkan ambisi yang melampaui dua tokoh legendaris itu.

Ia mengatakan bahwa Jokowi seakan merasa memiliki Indonesia melebihi Ken Arok memiliki Kerajaan Singasari maupun Fir’aun dengan Mesirnya.

Jangankan sertifikat bimbel, bahkan daun pisang di tangan Gibran dapat disulap Jokowi menjadi ijazah sarjana, tulis Nazlira di X @Naz_lira pada 21 September 2025.

Nazlira menyebut bahwa hal tersebut bisa terjadi karena Jokowi memberikan titah kepada Mendikbud untuk menyetarakan syarat tertentu dengan gelar strata-1.

Ia juga menyinggung kisah Ken Arok sebagai simbol ambisi dan pengkhianatan, namun menilai Jokowi telah melampaui sisi amoral tokoh tersebut.

Ken Arok hanya berkuasa selama lima tahun, sementara Jokowi sudah sepuluh tahun dan masih menunjukkan ambisi membangun dinasti politik.

Menurut Nazlira, ambisi itu terlihat dalam berbagai upaya agar Gibran bisa menduduki singgasana kekuasaan yang sebelumnya telah dinikmati Jokowi.

Seandainya masih hidup, Ken Arok dan Fir’aun pun usap dada melihat tingkah Jokowi, tukasnya.

Nazlira bahkan menyebut bahwa kedua tokoh legendaris itu mungkin akan memilih bunuh diri karena tidak tahan melihat ada penguasa yang lebih biadab dari mereka.(*)