Repelita Jakarta – Rocky Gerung melontarkan kritik tajam terhadap keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menunjuk Muhammad Qodari sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Pernyataan tersebut disampaikan Rocky dalam tayangan YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis, 18 September 2025.
Rocky menyebut bahwa penunjukan Qodari merupakan sinyal politik yang mengarah pada kebangkitan kembali wacana tiga periode.
Ia menilai bahwa rekam jejak Qodari sebagai pengusung gagasan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi catatan serius.
Rocky menyatakan bahwa posisi Kepala KSP sangat strategis karena mengatur jadwal presiden dan mengoordinasikan isu nasional.
Menurutnya, penempatan Qodari di posisi tersebut menunjukkan ketidakpekaan Prabowo terhadap tuntutan reformasi.
Rocky menyebut bahwa aspirasi publik, khususnya anak muda, menginginkan kabinet bersih dari figur antidemokrasi.
Ia menilai bahwa Qodari memiliki pola pikir konservatif yang ingin mempertahankan kekuasaan tanpa batas.
Rocky menyebut bahwa gagasan tiga periode yang pernah diusung Qodari merupakan bentuk manipulasi politik yang bertentangan dengan konstitusi.
Ia menyatakan bahwa kehadiran Qodari di lingkaran Istana memunculkan persepsi bahwa Prabowo menyetujui gagasan tersebut.
Rocky menyebut bahwa publik bisa saja menganggap Prabowo bersiap memperpanjang masa jabatannya.
Ia menilai bahwa penunjukan Qodari merupakan blunder politik yang dapat merusak citra demokrasi pemerintahan Prabowo.
Rocky menyebut bahwa etika demokrasi harus menjadi landasan utama dalam pemilihan pejabat strategis.
Ia menyatakan bahwa reshuffle kabinet pada 17 September 2025 menunjukkan arah politik yang tidak progresif.
Rocky menyebut bahwa keputusan tersebut memperkuat anggapan bahwa Prabowo tidak serius membawa perubahan.
Ia menilai bahwa figur seperti Qodari tidak seharusnya berada dalam kabinet yang bertujuan memajukan demokrasi.
Rocky menyebut bahwa penunjukan Qodari sebagai Kepala KSP bertentangan dengan semangat reformasi.
Ia menyatakan bahwa demokrasi harus dijaga dari ambisi politik yang mengabaikan konstitusi.
Rocky menyebut bahwa penunjukan Qodari memperlihatkan cacat etis dalam demokrasi pemerintahan Prabowo.
Ia menegaskan bahwa masa depan demokrasi Indonesia tidak boleh dikorbankan demi kepentingan politik jangka pendek.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

