Iran Putuskan Tak Lagi Percaya Amerika Serikat Usai Serangan Fasilitas Nuklir di Tengah Negosiasi

Repelita Teheran - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan bahwa negaranya tidak lagi memiliki alasan untuk mempercayai Amerika Serikat setelah serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada 2 Juni 2025.

Serangan tersebut terjadi di tengah berlangsungnya beberapa putaran negosiasi antara Iran dan Amerika Serikat mengenai program nuklir Iran.

Pernyataan Araghchi disampaikan menyusul kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam menyetujui resolusi yang diajukan Rusia dan China terkait sanksi terhadap Iran pada Jumat 26 September 2025.

Tiga negara Eropa, yakni Prancis, Inggris, dan Jerman, mengusulkan agar PBB kembali menjatuhkan sanksi kepada Iran atas program nuklirnya.

Araghchi mengungkapkan bahwa serangan dilakukan saat dirinya sedang bernegosiasi dengan pihak Amerika Serikat.

Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut menghapus seluruh dasar kepercayaan Iran terhadap Amerika Serikat.

Menurut Araghchi, Amerika Serikat dan tiga negara Eropa tidak memiliki niat untuk menyelesaikan persoalan nuklir melalui dialog.

Ia menilai bahwa sikap mereka lebih condong pada konfrontasi daripada penyelesaian damai.

Araghchi menyebut bahwa kata-kata dan tindakan negara-negara tersebut tidak selaras, dan menunjukkan tujuan yang bertentangan dengan semangat diplomasi.

Ia juga menyerukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres agar tidak mengambil keputusan yang dapat mengaktifkan kembali mekanisme sanksi terhadap Iran.

Araghchi menegaskan bahwa segala upaya untuk memulihkan sanksi yang telah dicabut harus ditolak secara tegas.

Ia menambahkan bahwa tidak ada sumber daya yang seharusnya digunakan untuk mendukung mekanisme yang dianggap ilegal oleh pemerintah Iran.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga