Repelita Jakarta - Sutradara film Sayap-sayap Patah, Denny Siregar, mengaku termehek-mehek melihat Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Nanik Deyang, menangis saat menyampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan massal program Makanan Bergizi Gratis.
Melalui unggahan di trheads @Dennysiregar7 pada 27 September 2025, Denny menyentil sikap Nanik yang dianggap tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Rakyat gak butuh nangis-nangis mbak, tulis Denny.
Ia menegaskan bahwa yang dibutuhkan rakyat adalah solusi konkret, bukan tangisan pejabat.
Rakyat butuh solusi secepatnya sebelum ada yg meninggal. Kalo nangis Aldi Taher juga bisa, cetusnya.
Sebelumnya, Nanik Deyang menyampaikan permintaan maaf secara terbuka sambil menangis, mewakili dirinya, Badan Gizi Nasional, dan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di Indonesia.
Ia mengaku sangat sedih melihat video dan gambar anak-anak yang sakit akibat konsumsi makanan dari program MBG.
Dalam pernyataannya, Nanik menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.
Ia menyebut bahwa masalah ini bukan sekadar angka statistik, melainkan menyangkut nyawa dan keselamatan generasi penerus bangsa.
BGN juga mengakui adanya kelalaian dalam pelaksanaan program MBG.
Nanik menekankan bahwa meskipun hanya satu anak yang jatuh sakit, itu tetap menjadi tanggung jawab penuh pihaknya sebagai pelaksana.
Ia menyatakan komitmen BGN untuk memperbaiki kesalahan secara total.
Hingga kini, jumlah korban keracunan MBG terus bertambah.
Dua daerah telah menetapkan status kejadian luar biasa, yakni Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Mamuju.
Data BGN per 22 September mencatat sedikitnya 4.711 orang terdampak di berbagai wilayah.
Rinciannya, 1.281 orang di Sumatra, 2.606 orang di Jawa, serta 824 orang di Kalimantan, Bali, Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua.
Sementara itu, catatan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia per 21 September 2025 menunjukkan jumlah korban lebih tinggi, yakni 6.452 orang.
Jawa Barat tercatat sebagai daerah dengan angka kasus tertinggi sebanyak 2.012 orang, disusul DIY dengan 1.047 orang, Jawa Tengah 722 orang, Bengkulu 539 orang, dan Sulawesi Tengah 446 orang.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

