Repelita Jakarta - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menjadi sorotan publik setelah muncul isu permintaan air galon untuk mandi saat kunjungan kerja ke daerah terpencil.
Informasi tersebut pertama kali disebarkan melalui akun media sosial @makassar.info pada Jumat, 19 September 2025.
Seorang netizen yang mengaku sebagai pegawai Kementerian Pariwisata menyebut bahwa sang menteri kerap memberikan permintaan yang menyulitkan setiap kali melakukan kunjungan kerja.
Dalam tangkapan layar yang beredar, netizen tersebut menulis bahwa acara-acara kementerian di bawah kepemimpinan Widiyanti sering kali berantakan dan tidak profesional.
Lebih lanjut, dalam kunjungan ke Labuan Bajo, Widiyanti disebut meminta agar disiapkan air galon bukan untuk diminum, melainkan untuk mandi.
Sumber tersebut menyebut bahwa permintaan itu menjadi kebiasaan sang menteri saat berkunjung ke pelosok daerah.
Kabar tersebut langsung memicu reaksi dari berbagai kalangan warganet.
Beberapa komentar bernada kritik diarahkan kepada Widiyanti, terutama terkait gaya hidup dan profesionalismenya sebagai pejabat publik.
Salah satu akun menulis bahwa kemampuan bahasa Inggris sang menteri tidak sebanding dengan sikapnya yang dianggap berlebihan.
Komentar lain menyebut bahwa gaya hidup sosialita tidak cocok untuk jabatan menteri yang harus dekat dengan masyarakat.
Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Kementerian Pariwisata maupun dari Widiyanti Putri Wardhana terkait isu tersebut.
Widiyanti sebelumnya juga pernah menjadi sorotan publik karena kemampuan bahasa Inggrisnya yang dinilai kurang meyakinkan saat berbicara di forum internasional.
Penampilannya dalam acara The Economic Insights 2025 sempat menuai kritik dari warganet yang menilai gaya public speaking-nya tidak sesuai dengan standar pejabat tinggi.
Selain kontroversi tersebut, Widiyanti dikenal sebagai salah satu menteri terkaya di kabinet Presiden Prabowo Subianto.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 9 Desember 2024, total kekayaan Widiyanti tercatat sebesar Rp 5,4 triliun.
Ia lahir di Singapura pada 8 Desember 1970 dan merupakan putri dari pengusaha Wiwoho Basuki Tjokronegoro.
Dalam laporan tersebut, harta kekayaan Widiyanti terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 152 miliar, alat transportasi dan mesin senilai Rp 19 miliar, serta surat berharga yang mencapai lebih dari Rp 5 triliun.
Selain itu, ia juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 67 miliar serta harta bergerak lainnya senilai Rp 43 miliar.
Dengan latar belakang keluarga konglomerat, Widiyanti disebut sebagai salah satu pejabat yang bergelimang harta di jajaran eksekutif.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

