
Repelita Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah menegaskan arah politik partainya untuk menjadi kekuatan penyeimbang di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Langkah ini memastikan PDIP tidak akan berperan sebagai oposisi, tetapi juga tidak sepenuhnya terlibat dalam koalisi kekuasaan.
Deddy Yevri Sitorus, anggota Komisi II DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP, menjelaskan bahwa sikap partai adalah mendukung kebijakan pemerintah yang menguntungkan rakyat.
Namun, setiap kebijakan yang dinilai kurang tepat akan dikritisi, sementara kebijakan yang salah akan diingatkan untuk kembali ke jalur yang benar.
Menurut Deddy, sikap penyeimbang ini menunjukkan komitmen partai dalam menjaga stabilitas politik di tengah pemerintahan baru.
Ia menekankan bahwa iklim politik yang kondusif menjadi syarat agar pemerintah dapat menjalankan program kerja dengan baik.
Dalam kapasitasnya di DPR RI, Deddy berkomitmen mengawasi kementerian dan lembaga di bawah mitra kerja Komisi II DPR.
Tugas ini dijalankan sesuai amanah undang-undang untuk mengelola kebijakan anggaran, legislasi, serta fungsi pengawasan atas kekuasaan eksekutif.
Deddy menambahkan bahwa sikap ini adalah bentuk tanggung jawab PDIP untuk tetap berpihak pada rakyat.
Sebagai partai besar, PDIP berkepentingan memastikan pemerintahan berjalan di jalur konstitusi.
Sebelumnya, Megawati menyampaikan sikap tersebut secara resmi pada pidato di hari kedua Kongres VI PDIP yang digelar di Badung, Bali, Sabtu 2 Agustus 2025.
Dalam pidatonya, Megawati menegaskan bahwa PDIP tidak akan mengambil posisi sebagai oposisi.
Megawati menyebutkan bahwa posisi partai penyeimbang dipilih karena sejalan dengan prinsip ideologis PDIP.
Partai berlambang banteng moncong putih itu berpegang pada kebenaran dan keberpihakan pada rakyat.
Ia juga menegaskan bahwa peran penyeimbang bertujuan untuk menjaga pembangunan tetap berada di jalur yang benar.
Megawati menekankan agar arah pembangunan nasional tidak keluar dari rel konstitusi.
Dengan sikap ini, PDIP berharap dapat menjadi pengingat bagi pemerintah.
Megawati percaya bahwa kritik konstruktif adalah cara terbaik untuk memperbaiki kebijakan yang tidak tepat sasaran.
Sebaliknya, program kerja pemerintah yang nyata pro rakyat harus mendapat dukungan.
Megawati juga berharap agar semua kader partai tetap solid dengan sikap ini.
Dalam forum kongres, Megawati mengingatkan para kader untuk memahami peran partai penyeimbang bukanlah posisi pasif.
Menurutnya, posisi tersebut justru menuntut kader untuk bekerja lebih keras dalam menjaga keseimbangan kekuasaan.
Megawati menilai bahwa sikap penyeimbang adalah warisan penting yang harus dipegang teguh oleh seluruh kader.
Ia menyebut peran tersebut sebagai jalan tengah antara oposisi dan koalisi penuh.
Megawati yakin langkah ini bisa memperkuat kepercayaan rakyat terhadap partai.
Ia optimistis, jika dijalankan dengan benar, PDIP tetap menjadi partai utama penyangga demokrasi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

