Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Gus Nur Kritik Kebijakan Jokowi dan Tantang Bukti Ijazah Asli di Acara 'Rakyat Bersuara'

Repelita Jakarta - Kehadiran Sugi Nur Raharja atau Gus Nur dalam acara diskusi 'Rakyat Bersuara' di INews TV langsung memunculkan perdebatan sengit di antara para peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Nur membagikan pengalaman pribadinya terkait kriminalisasi yang dialaminya, sehingga menimbulkan keheningan di kalangan pendukung Jokowi yang hadir di lokasi.

Seperti diketahui, Gus Nur baru saja memperoleh amnesti dari Presiden Prabowo setelah menjalani hukuman penjara selama empat tahun, meskipun semestinya ia baru bisa bebas dua tahun ke depan.

Kebijakan amnesti ini memungkinkan Gus Nur kembali menikmati kebebasan dan berkumpul dengan keluarga, sekaligus memberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangannya di hadapan publik secara terbuka.

Di hadapan Wakil Ketua Umum Jokowi Mania, Andi Azwan, dan pendukung Jokowi lainnya, Gus Nur melontarkan sindiran yang cukup menohok, menekankan perbedaan motivasi di antara pihak-pihak yang hadir.

"Kalian membela Jokowi demi uang dan jabatan komut, kami berjuang demi kebenaran. semua akan dipertanggungjawabkan," ujar Gus Nur, dikutip Rabu (13/8/2025), yang membuat sejumlah pendukung Jokowi terdiam.

Tidak hanya berhenti pada sindiran, Gus Nur juga menegaskan kembali pernyataannya yang sempat disampaikan selama proses persidangan, menunjukkan konsistensi sikapnya terhadap isu yang diangkat.

Ia bahkan menawarkan bentuk pengorbanan pribadi sebagai bukti keseriusan, dengan menyatakan bersedia mencium kaki siapa pun yang dapat menunjukkan ijazah asli Jokowi.

"Saya ulangi, saya cium kaki siapa pun yang bisa menunjukkan ijazah Pak Jokowi," tegas Gus Nur di hadapan para peserta diskusi, menekankan komitmennya terhadap kebenaran.

Gus Nur menegaskan bahwa dirinya tidak pernah membenci Jokowi sebagai pribadi, melainkan hanya tidak setuju dengan kebijakan yang dianggapnya merugikan rakyat dan menimbulkan kesulitan bagi masyarakat.

"Haram bagi saya membenci pribadi seseorang, yang saya benci kebijakannya," pungkas Gus Nur, menekankan perbedaan antara sikap terhadap individu dan penilaian terhadap keputusan politik yang diambil.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved