Repelita Enrekang - Jagat media sosial kembali diwarnai kemarahan publik setelah video lama istri Bupati Enrekang, Ratnawati Muchlis, viral kembali dan menuai kritik tajam.
Dalam video tersebut, Ratnawati tampak berpose di Stadion Santiago Bernabeu, markas Real Madrid di Spanyol, sambil mempromosikan acara PKK Festival di daerahnya.
Aksi tersebut dianggap tidak sensitif terhadap situasi masyarakat dan langsung dibanjiri komentar pedas dari warganet.
Netizen dengan akun @tuanpinski menuliskan, "Wajahnya menggambarkan hukum di negeri ini. Tajam ke bawah."
Komentar serupa datang dari akun @WHendratmoyo, "Mbok ya sadar, keluarga para pejabat Indonesia janganlah mudah pamer kekayaan, pelesiran, wah di medsos, selain tak patut dan dosa, berarti hati anda mati terhadap penderitaan rakyat yang kini ada di suasana susahnya hidup ini."
Sindiran juga dilontarkan akun @Bsemangat, "Dugaan istri bupati jalan-jalan ke Madrid kira-kira menyerap APBD gak ya?"
Ada pula komentar bernada sarkastik dari akun @Khuluq3339991, "Sosialisasi PKK aja dari stadion Santiago Bernabeu Spanyol kandangnya Real Madrid… mungkin aja nanti sosialisasi Posyandu dari San Siro Milan."
Beberapa komentar lainnya menyebut aksi Ratnawati sebagai "aji mumpung", "sampah masyarakat", hingga "geli banget dah", menunjukkan betapa luasnya respons negatif dari masyarakat.
Dalam video yang beredar, Ratnawati mengajak warga Enrekang untuk mengikuti PKK Festival yang akan digelar pada 15 hingga 18 Mei 2025 di anjungan Sungai Mataallo.
Ia menjelaskan berbagai kegiatan seperti lomba tilawah, fashion show, lapak UMKM, senam bersama, dan jalan santai dengan hadiah door prize menarik akan diselenggarakan dalam acara tersebut.
Sementara itu, polemik ini muncul setelah sebelumnya publik juga digegerkan oleh dugaan perjalanan luar negeri istri Menteri UMKM, Maman Abdurrahman.
Nama Agustina Hastarini disorot setelah beredar surat perjalanan dinas yang mencantumkan kegiatannya di luar negeri, memunculkan dugaan penggunaan dana negara untuk keperluan pribadi.
Akun @gumpnhell mengunggah tangkapan surat tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk budaya “jalan-jalan berkedok tugas negara”, yang diduga telah menjadi praktik lama.
Netizen lain seperti @AdamVelcro menyebut tindakan ini sebagai penyalahgunaan kekuasaan, sementara akun @raikage810 menilai pola seperti ini terus berulang dan menjadi kebiasaan di kalangan elite.
Isu ini memicu perdebatan luas tentang integritas pejabat publik dan transparansi penggunaan anggaran negara.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.
