Sebut bukan dimiliki elit-keluarga, Jokowi yakin PSI jadi partai besar

Repelita Solo - Presiden ketujuh Republik Indonesia, Joko Widodo, menyatakan keyakinannya bahwa Partai Solidaritas Indonesia berpotensi berkembang menjadi kekuatan besar di masa mendatang.

Dalam pidatonya pada Kongres PSI 2025 di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu, Jokowi menjelaskan konsep kepemilikan saham di tubuh PSI yang membuat partai ini berbeda dari partai lain.

Ia menegaskan bahwa seluruh anggota, kader, dan pengurus memiliki porsi yang sama dalam kepemilikan partai, tanpa campur tangan elit ataupun keluarga tertentu.

Dengan konsep itu, Jokowi berharap seluruh elemen PSI dapat berkontribusi aktif membesarkan partai bersama-sama.

Ia menilai branding PSI sebagai partai Super TBK akan menumbuhkan rasa memiliki yang kuat di antara kader dan anggota.

Mantan Wali Kota Solo itu menekankan bahwa proses menjadikan PSI sebagai partai besar tidak bisa ditempuh secara instan.

Ia memproyeksikan PSI akan benar-benar menjadi partai besar pada 2034, bukan pada Pemilu 2029.

Selain konsep kepemilikan bersama, Jokowi menyoroti perubahan logo PSI menjadi gajah merah-putih.

Baginya, simbol gajah melambangkan kecerdasan, pengetahuan, dan kebijaksanaan, yang menurutnya sejalan dengan visi kader PSI.

Ia juga meyakini simbol gajah merepresentasikan kekuatan dan kebesaran yang kelak akan mengiringi PSI.

Jokowi pun memberikan dukungan penuh agar PSI dapat mencapai visi tersebut.

Sebagai penutup, ia mengingatkan pentingnya penyusunan struktur partai hingga ke tingkat desa.

Struktur partai menurutnya adalah mesin penggerak yang harus disiapkan matang sebelum memasuki tahun politik.

Jokowi meminta seluruh jajaran PSI menuntaskan pembentukan struktur minimal pada akhir 2027, agar mesin partai siap bekerja maksimal menjelang Pemilu 2029.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga