
Repelita Jakarta - Aktivis sosial Said Didu kembali menyampaikan pandangannya soal penegakan hukum di Indonesia melalui unggahan di akun media sosial X pribadinya.
Lewat cuitan yang diposting pada 21 Juli 2025, Said Didu menyoroti fakta bahwa di negeri ini seseorang yang dipenjara belum tentu berarti bersalah.
Ia mencontohkan pengalaman Ir. Soekarno yang berkali-kali merasakan dinginnya penjara pada masa perjuangan kemerdekaan.
Menurutnya, para tokoh bangsa di masa lalu justru sering merasakan penjara karena keberanian mereka melawan penjajahan.
Orang tuanya sendiri, kata Said Didu, juga pernah ditahan lebih dari sekali lantaran aktif dalam pergerakan menuju kemerdekaan.
Bagi Said Didu, sejarah membuktikan bahwa penjara kerap menjadi tempat para pejuang yang sebenarnya membela rakyat.
Ia pun menulis bahwa para pahlawan biasanya justru dijebloskan ke balik jeruji oleh para pengkhianat bangsanya sendiri.
Selain itu, Said Didu juga menyoroti nasib orang jujur di tengah maraknya kebohongan dan penyelewengan kekuasaan.
Menurutnya, orang jujur kerap menjadi sasaran kebencian dari mereka yang terbiasa berdusta dan merampas hak rakyat.
Ia menegaskan, di negeri ini pembohong dan perampok bisa bergandengan tangan menekan orang-orang lurus.
Kondisi seperti ini, kata Said Didu, membuat perjuangan melawan ketidakadilan semakin berat.
Walau begitu, Said Didu percaya bahwa suara kebenaran tak akan pernah padam walau berulang kali ditindas.
Ia mengajak masyarakat untuk tidak gentar menyuarakan keadilan meski risiko kriminalisasi selalu mengintai.
Said Didu juga mengingatkan publik agar belajar dari sejarah agar tidak terperangkap narasi para penipu kekuasaan.
Menurutnya, bangsa ini pernah berdiri tegak karena keberanian para tokoh yang rela dikurung demi rakyat.
Ia pun berharap generasi sekarang tak gentar menghadapi tekanan meski penjara kerap dijadikan alat membungkam.
Bagi Said Didu, penjara hanyalah ruang sementara yang tak mampu mematikan gagasan tentang keadilan.
Ia menegaskan lagi bahwa pengkhianat selalu punya cara membungkam suara kritis dengan berbagai dalih hukum.
Tetapi ia yakin kebenaran pada akhirnya akan tetap menemukan jalannya sendiri.
Ungkapan Said Didu di media sosialnya ramai dibicarakan dan menuai berbagai tanggapan.
Beberapa netizen menilai pesannya relevan dengan kondisi kebebasan berpendapat yang makin sempit.
Said Didu menutup pesannya dengan pernyataan bahwa sejarah akan selalu mencatat siapa yang berjuang dan siapa yang mengkhianati bangsa.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

